TEMPO.CO, Cirebon - Pemudik sepeda motor di jalur Pantura diminta mengendarai dengan kecepatan maksimal 60 kilometer per jam. Jalur pantura pun tetap digunakan untuk jalur alternatif mudik kendaraan pribadi.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Cirebon AKP Erwinsyah, Senin, 15 Juni 2015. “Pemudik menggunakan motor diimbau mengendarai dengan kecepatan 60 km/jam di jalur Pantura,” katanya. Sekalipun jalanan terlihat lengang, karena 40 persen kendaraan pribadi beralih menggunakan jalur tol, sepeda motor tetap diimbau berhati-hati. Mereka pun diminta tidak mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi.
Selain itu, Erwin melanjutkan, pemudik pun diminta menggunakan fasilitas mudik yang disiapkan pemerintah. Seperti kereta api atau kapal laut. “Sehingga mudik bisa lebih aman dan nyaman,” ujarnya.
Erwin pun mengingatkan kepada pemudik yang menggunakan sepeda motor bahwa jalur Pantura tetap akan menjadi jalur alternatif untuk pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. Sebab, jika terjadi antrean panjang di dalam jalan tol, kendaraan pribadi akan diarahkan keluar dari jalan tol dan masuk kembali ke jalur Pantura. Dengan demikian, Pantura tidak akan terlalu lengang jika kendaraan pribadi dari arah jalur tol dikembalikan ke jalur tersebut.
Pihaknya, menurut Erwin, juga akan menyiagakan petugas di pos-pos pengamanan di jalur Pantura. Mereka bertugas untuk selalu mengingatkan pemudik agara tidak menjalankan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
Dengan beroperasinya Jalan Tol Cikampek Palimanan (Cipali), selain akan memperpendek waktu perjalanan dari Jakarta menuju Jawa Tengah atau Jawa Timur, juga akan membuat kunjungan wisatawan ke Cirebon semakin meningkat. “Saat Jalan Tol Jakarta-Bandung dioperasikan, sebanyak 50-100 ribu kendaraan dari Jakarta masuk ke Kota Bandung setiap akhir pekan,” kata Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat.
Demikian juga saat Jalan Tol Cipali dioperasikan. Diprediksi, setiap akhir pekan, kendaraan menuju Cirebon bisa mencapai 25-50 ribu.
Untuk itu, setiap pemerintah daerah, baik Pemerintah Kota maupun Pemerintah Kabupaten Cirebon, agar lebih serius menyambut peningkatan jumlah wisatawan, seperti kebersihan kota yang harus selalu terjaga, keamanan, kenyamanan, lahan parkir, dan kuliner. “Agar wisatawan tidak kecewa,” tutur Arief.
IVANSYAH