TEMPO.CO, Bandung - Presiden Joko Widodo melantik 1.974 Pamong Praja muda lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan ke-22 di kampus IPDN, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Senin, 15 Juni 2015. Jumlah lulusan itu terdiri atas 1.384 laki-laki dan 590 perempuan.
Dalam pidatonya, Jokowi memberikan ucapan selamat kepada semua pamong praja yang ia kukuhkan. Jokowi berharap mereka bisa menjadi panutan bagi masyarakat Indonesia.
“Pelantikan ini mengakhiri masa pendidikan para pamong dan sekaligus menandai awal pengabdian pamong praja muda kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar Jokowi dalam pidatonya.
Setelah dilantik, pamong praja muda akan langsung bekerja sebagai pegawai pemerintah di seluruh Nusantara. Pamong praja berperan sentral dalam penyelenggaraan pemerintah.
Korps pamong praja memiliki peran utama sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan, koordinator pemerintahan, mediator kemasyarakatan, serta perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Upacara pelantikan ini dihadiri pula oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Rektor IPDN Suhajar Diantoro.
Dalam upacara itu, gelar lulusan terbaik dari program diploma 4 diberikan kepada Devia Arinda, asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Devia mendapat penghargaan Kartika Asta Brata. Adapun gelar lulusan terbaik program S-1 diraih Diana Hanifah. Perempuan asal Bukittinggi, Sumatera Barat, itu berhasil mendapat penghargaan Kartika Pradnya Utama.
AMINUDIN