TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan membuka 203 kantor cabang di berbagai kabupaten dan kota di Indonesia pada 2014. Terdiri atas 150 kantor perintis dan 53 kantor cabang perintis.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G. Massaya mengatakan semua kantor perintis dan kantor cabang perintis itu akan dioperasikan secara penuh pada 1 Juli 2015. Dengan begitu, saat ini kantor cabang yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Indonesia sudah mencapai 291 kantor.
Menurut Elvyn, pembukaan kantor cabang perintis di sejumlah daerah guna mempermudah pelayanan bagi para pekerja, baik sektor formal maupun sektor informal, untuk mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. "Kantor perintis dan kantor cabang perintis lebih mudah dijangkau," ucapnya di Jakarta, Senin, 15 Juni 2015.
Elvyn menjelaskan, daerah yang sudah ada kantor cabang induk belum diprioritaskan didirikan kantor perintis atau kantor cabang perintis.
Pembangunan kantor perintis dan kantor cabang perintis, ujar Elvyn, didasarkan pada dua kriteria. Di antaranya dilihat dari jumlah tenaga kerja di suatu wilayah. Kriteria lain berkaitan dengan akses pelayanan.
Saat ini BPJS Ketenagakerjaan paling banyak membangun kantor cabang perintis di Sulawesi dan Maluku. Jumlahnya mencapai 29 kantor cabang. "Daerah itu terdiri atas banyak kepulauan yang sulit dijangkau," tutrunya. Sebaliknya, daerah seperti Jakarta hanya dibangun lima kantor baru.
BPJS juga mengangkat kepala cabang untuk memimpin 150 kantor cabang perintis. Mereka merupakan karyawan dan karyawati BPJS Ketenagakerjaan. "Nantinya setiap kantor cabang akan ada tiga-lima orang yang bertugas, tergantung lokasi masing-masing," kata Elvyn.
SINGGIH SOARES