TEMPO.CO, Banyuwangi - Jenazah Angeline rencananya akan dibawa ke Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa, 16 Juni 2015. Pemulangan jenazah bocah delapan tahun itu difasilitasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. “Hari ini kami menuju Bali untuk menjemput jenazah,” kata Kepala Dinas Sosial Banyuwangi Alam Sudrajat, Senin, 15 Juni 2015.
Menurut Alam, jenazah Angeline akan diserahkan Wali Kota Denpasar kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Selasa siang. Jenazah kemudian dibawa ke Banyuwangi mengunakan ambulans. Ibu kandung Angeline, Hamidah, rencananya juga akan mengikuti proses pemakaman anak keduanya itu.
Angeline akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore. Pihak keluarga sudah menyiapkan lahan untuk makam korban pembunuhan itu, berdekatan dengan makam buyut dan kakeknya.
Bibi Angeline di Banyuwangi, Yatimah, mengatakan pihak keluarga sudah mengetahui jenazah Angeline akan datang besok. Tidak ada persiapan khusus, kecuali tenda dan pengeras suara yang biasa digunakan untuk tahlilan. “Kebetulan besok tahlilan hari kelima."
Meski belum pernah bertemu Angeline, tapi keluarga di Banyuwangi menyiapkan doa bersama (tahlilan) sejak Jumat pekan lalu. Pihak keluarga juga meminta Angeline dimakamkan di kampung halaman ibundanya. Doa tahlil menjadi kebiasaan masyarakat ketika ada warga muslim yang meninggal.
Hamidah, ibu Angeline, adalah anak ketujuh dari 9 bersaudara dari pasangan Misyah dan Senimo. Keluarga buruh tani itu hidup serba kekurangan. Sehingga, sejak usia 15 tahun, Hamidah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Bali.
IKA NINGTYAS