TEMPO.CO, Pekanbaru--Ayah angkat Angeline, 8 tahun, disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Pria ini menjadi kunci latar belakang keluarga Margriet Christina Megawe memutuskan mengadopsi Angeline saat usianya masih tiga hari.
Di lingkungan tempat mereka tinggal, di Jalan Sedap Malam 26, Denpasar Timur, warga sekitar tak terlalu mengenal suami Margriet tersebut. Meskipun pernah dua kali ke rumah itu, “Saya tidak pernah ketemu dengan suaminya,” kata kepala lingkungan Kebon Kuri, Kelurahan Kesiman, Ketut Sutapa, kemarin. Ia juga tidak tahu riwayat kematian suami Margriet. Ia hanya pernah mendengar kabar pria itu meninggal di rumah sakit di Jakarta. (Baca: TERKUAK: Identitas Margriet dan Ayah Angkat Angeline)
Kepala SDN 12 Sanur, I Ketut Ruta, juga mengaku tak mengetahui siapa ayah kandung dan ayah angkat Angeline. Sekitar 15 Juli 2013, Angeline diantarkan Margriet untuk mendaftar di sekolah itu. “Saya tanya ayah kandung siapa? Dia katakan tidak ada. Saya kira waktu itu Angeline memang tidak punya ayah,” tutur dia.
Kerabat Margriet di Kampung Sawah, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, menutup rapat kisah tentang sosok suami perempuan itu. Kerabat dekat Margriet, Mikel, mengatakan ayah angkatnya sangat sayang kepada Angeline. Namun, soal kondisi setelah sang ayah itu meninggal, dia enggan berkomentar. "Saya enggak enak sama tante." (Baca: Kerap Dikasari, Kalau Margriet Pergi, Angeline Senang)
Ketua RT setempat, Rustini, membenarkan bahwa Margriet adalah warganya. Ia memiliki kartu keluarga dan KTP di sana. Di dalam KK terdapat tiga orang, yakni Margriet CH Megawe sebagai kepala keluarga, Cristina Telly sebagai anak, dan Angeline sebagai famili lain. "Soal lain, saya enggak mau ngomong," kata Rustini.
Sosok suami Margriet hanya terkuak sedikit saat Tempo mengunjungi kediaman mereka di Pekanbaru, Riau. Namanya Douglas. Tidak jelas nama panjangnya. Mereka pernah tinggal di sana sekitar 2000-an bersama anaknya, Christina, yang masih remaja. Muhajirin, tetangga sebelah rumah Margriet, mengatakan saat itu Douglas bekerja di sebuah perusahaan minyak Amerika di Riau. “Douglas murah senyum,” ujarnya. (Baca juga: EKSKLUSIF: Motif Warisan dan Sayangnya Si Ayah pada Angeline)
Namun interaksi Douglas dengan warga sekitar hanya sebatas tegur sapa. Dementria Tinambunan, tetangga di belakang rumah, menambahkan, sekitar 2007, Margriet pindah ke Jakarta. Saat itu Douglas telah pensiun. Terakhir, Margriet telah pindah ke Bali. Berselang beberapa tahun, Dementria mendengar kabar Douglas meninggal karena stroke.
AVIT HIDAYAT | ADI WARSONO | RIYAN NOFITRA
Berita Menarik:
PEMBUNUHAN ANGELINE: Begini Manjanya Agus kepada Margriet
Luna Maya Masuk 100 Wanita Top Twitter, Kalau Sherina?
Heboh, Rambut Rocker Ini Benar-benar Terbakar di Panggung