TEMPO.CO, Jakarta - Sosiolog Ivan Hadar meninggal dunia akibat serangan jantung pada Sabtu malam, 13 Juni 2015, pukul 00.00 waktu Berlin, Jerman. Ivan meninggal dunia pada usia 64 tahun saat melakukan presentasi.
Saat sesak napas, dia sempat dibawa ke rumah sakit di Berlin. Sayangnya, dia meninggal dunia sebelum dioperasi.
Terakhir, Ivan tercatat sebagai Direktur Eksekutif Institute for Democracy Education. Lelaki kelahiran 27 Agustus 1951 itu merupakan doktor sosiologi dari Universitas Teknik Berlin. Dia juga pernah mengenyam pendidikan arsitektur dan perencanaan kota di Akademi Teknik Berlin.
Tak hanya itu, Ivan pernah menjadi konsultan United Nations Development Programme (UNDP) pada 2007-2010. Dia pun pernah berprofesi sebagai wartawan Jakarta Post di Jakarta.
Menurut informasi yang diterima Tempo, Ivan sempat terkendala urusan administrasi saat dirawat di rumah sakit di Jerman. Pihak rumah sakit meminta jaminan operasi sebesar 50 ribu euro. Mendengar itu, kawan-kawan Ivan segera mengumpulkan dana yang disetorkan kepada istrinya, Evi Aryani.
Kerabat sempat berencana melakukan unjuk rasa penolakan kepada pihak rumah sakit. Mereka juga berniat melobi Kedutaan Besar Indonesia di Jerman. Ivan meninggal sebelum semua rencana itu dilakukan.
Ivan merupakan ayah pemain biola Iskandar Widjaja, 29 tahun. Iskandar dan ayahnya hidup di Berlin. Iskandar memutuskan menjadi warga negara Jerman untuk memudahkan pengembangan kariernya.
PUTRI ADITYOWATI