TEMPO.CO, Bangkalan - Wakil Bupati Bangkalan, Jawa Timur, Mondir Rofi'i menyambut baik kebijakan Presiden Joko Widodo yang menggratiskan Tol Suramadu bagi para pengguna kendaraan roda dua. "Tentu ini kabar bahagia dan memang harapan kebanyakan warga Madura," kata Mondir, Sabtu, 13 Juni 2015.
Namun Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Bangkalan ini menilai ada dampak negatif terkait penggratisan Tol Suramadu. Menurut Mondir, hal itu akan membuat nasib ASDP Pelabuhan Kamal semakin suram.
Menurut Mondir, sejak Suramadu berdiri, 90 persen pendapatan ASDP Kamal mengandalkan penumpang roda dua. "Kalau Suramadu gratis, pengguna kapal penyeberangan pasti akan beralih melintas lewat Suramadu," ujar Mondir.
Penggratisan itu, ucap Mondir, akan mengganggu berbagai program Pemerintah Kabupaten Bangkalan untuk menghidupkan kembali Pelabuhan Kamal. Padahal, Pemerintah Kabupaten Bangkalan berencana menjadikan kawasan Kamal sebagai pusat oleh-oleh dan wisata kuliner. Selain itu, kapal feri di Pelabuhan Kamal tidak hanya mengangkut penumpang, tetapi juga bisa dijadikan angkutan wisata keliling pesisir Bangkalan.
Mondir meminta pemerintah pusat tida mengabaikan Pelabuhan Kamal. Sebab, banyak pedagang kaki lima yang menggantungkan hidup dari Pelabuhan Kamal.
Hingga kini pengelola PT ASDP Kamal belum dapat dimintai konfirmasi terkait penggratisan Suramadu khusus kendaraan roda dua. Namun Abdul Rozak, warga Desa Kelayan, Kecamatan Socah, mengaku tetap setia menggunakan kapal feri. Kata dia, penikmat penjalanan akan selalu lewat kapal feri.
"Lewat kapal bisa ngopi, bisa nyantai, lihat pemandangan. Lewat Suramadu tidak bisa santai, serba terburu-buru," kata Abdul.
MUSTHOFA BISRI