TEMPO.CO, Yogyakarta - Program mudik gratis dengan kuota penumpang lebih besar yang digelar Kementerian Perhubungan tahun ini diprediksi akan mengurangi pendapatan angkutan bus perkotaan di Kota Yogyakarta.
Kementerian Perhubungan selama 1-30 Juni mendatang membuka pendaftaran mudik gratis untuk Lebaran nanti. Dalam mudik kali ini, pemerintah menargetkan sebanyak 6.440 penumpang diangkut menggunakan bus dan 2.880 sepeda motor dengan truk. “Kuota yang lebih besar mudik gratis itu memang bakal banyak mengurangi trayek tambahan kami,” ujar koordinator bus perkotaan Terminal Giwangan, Yogyakarta, Benny Wijaya, kepada Tempo, Jumat, 12 Juni 2015.
Menurut dia, jika biasanya dua bulan sebelum Lebaran dia sudah mendapat order dari berbagai perusahaan asal luar DIY untuk mengangkut karyawan, sampai saat ini belum ada satu pun perusahaan menghubunginya. “Tapi tak masalah. Kami masih bisa mengandalkan trayek-trayek tambahan, terutama untuk tujuan wisata,” ucap Benny.
Setiap mendekati Ramadan, sejumlah perusahaan asal luar DIY, terutama Jawa Barat dan Jawa Tengah, sering mengorder bus-bus perkotaan untuk mudik karyawannya. Mereka memilih bus berukuran kecil karena lebih hemat. “Sekali order, kami bisa mengerahkan 20 armada bus perkotaan antarkoperasi. Itu tambahan penghasilan, karena bus perkotaan relatif sepi penumpang,” ujar karyawan Koperasi Bus Puskopkar itu.
Order mudik oleh perusahaan swasta bisa penuh mulai H-4 sampai H-1 Lebaran untuk jarak dekat di Jawa Tengah.“Untuk tahun ini, kami akan mengandalkan tambahan pemasukan. Jika pemerintah setempat membutuhkan bus cadangan, ada 300 armada dari lima koperasi, sudah disiapkan,” tuturnya.
Kepala Seksi Pengendalian Operasi Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Asung Waluyo mengatakan, setiap tahun, pemerintah daerah tetap menyediakan bus tambahan untuk Lebaran yang disiagakan di Terminal Induk Giwangan. “Sebab, program mudik gratis biasanya hanya menurunkan sampai titik terdekat, yakni di terminal induk, tidak sampai rumah. Tentu ini butuh bus ekstra pengangkut,” ujar Asung.
Dinas Perhubungan meminta para kru bus perkotaan tak perlu khawatir, karena biasanya bus tetap akan penuh penumpang untuk masa mudik dan balik Lebaran. Unit Pelaksana Teknis Terminal Giwangan tahun sebelumnya menyediakan 825 bus cadangan.
PRIBADI WICAKSONO