TEMPO.CO, Pamekasan - Puluhan murid Sekolah Dasar Negeri Nyalabu Daya 2, Kabupaten Pamekasan, berunjuk rasa di halaman sekolah, Jumat, 12 Juni 2015. Mereka menolak kepala sekolah yang baru, Durrayya, dan meminta kepala sekolah lama, Mohammad Simbang, tidak dimutasi.
"Ya, tadi siswa demo karena tidak mau kepala sekolah dimutasi," kata anggota Komite SDN Nyalabu Daya 2, Mosit, saat dikonfirmasi, Jumat, 12 Juni 2015.
Baca Juga:
Tidak ada orasi dalam unjuk rasa itu. Para siswa hanya berhamburan di depan kelas sambil membentangkan poster penolakan mutasi. Mereka juga menyegel pintu kelas dengan palang kayu. "Padahal mereka saat ini ujian kenaikan kelas," ujar Mosit
Menurut Mosit, mutasi Simbang ke sekolah lain membuat para siswa sedih. Simbang dinilai sebagai guru yang baik dan telah membawa banyak murid SDN Nyalabuh Daya 2 berprestasi dalam akademik, meski baru dua tahun menjabat. "Kalau ada murid sakit, Pak Simbang langsung menjenguk. Ini membuat siswa dan wali murid senang."
Unjuk rasa siswa sekolah dasar ini baru berakhir setelah Mohammad Simbang datang ke sekolah. Dikonfirmasi terpisah, Simbang mengaku tidak tahu-menahu kalau para siswa akan berunjuk rasa. Dia meminta para siswa tidak perlu menyikapi berlebihan mutasi dirinya. "Jangan sampai mereka tidak ujian karena berunjuk rasa," tuturnya.
Setelah diberi pengertian, kata Simbang, para siswa akhirnya membuka segel pintu kelas dan langsung masuk kelas untuk mengikuti ujian.
MUSTHOFA BISRI