TEMPO.CO, Subang - Dua pekerja penggali tanah menemukan sebuah bom pesawat tempur saat menggali septic tank di ruko milik Dayat Kohar, yang berlokasi di Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat.
Lili dan Udin, dua penemu bom yang masih aktif tersebut, mengatakan awalnya mereka dikejutkan dengan cangkul yang tiba-tiba rusak akibat menghantam benda keras. Penasaran, keduanya terus memperdalam galian. Setelah penggalian mencapai sekitar 30 sentimeter, mereka makin terkaget-kaget karena ternyata benda yang terkena cangkul tersebut berbentuk hulu ledak bom. Keduanya pun terus menggali dengan sangat hati-hati.
Setelah galian tanah di sekitar bom tersebut mencapai 1,5 meter, Lili dan Udin baru mau mengangkatnya. Bom pesawat tempur tersebut memiliki panjang 60 sentimeter, diameter 25 sentimeter, dan berat 25 kilogram.
"Setelah diangkat, langsung kami masukkan ke dalam karung dan dilaporkan ke Polsek Jalan Cagak," ujar Lili, Jumat, 12 Juni 2015.
Kepala Kepolisian Resor Subang Ajun Komisaris Besar Agus Nurpatria mengatakan bom aktif tersebut berhasil diangkat dari timbunan tanah ke permukaan pada Kamis malam, 11 Juni 2015, pukul 19.30. "Kondisinya sudah berkarat, tapi kami menduga bom itu masih aktif," tutur Agus.
Ia kemudian berkoordinasi dengan Penjinak Bahan Peledak Kepolisian Daerah Jawa Barat. Bom tersebut akhirnya diangkut ke Markas Polda untuk diteliti lebih lanjut.
Buat mengamankan lokasi penemuan bom itu, polisi memasang garis pengaman. Warga sekitar Jalan Cagak hingga Jumat siang masih terus mendatangi lokasi penemuan bom pesawat tempur tersebut.
"Penasaran saja," ucap seorang pengunjung, Ansar. Namun ia agak kecewa karena bom sudah tak ada di lokasi galian septic tank berukuran 3 x 4 meter di ruko setengah jadi itu.
NANANG SUTISNA