Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang Tua Siswa Pemegang KMS Menenteng Ponsel Pintar

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Guru SMK 2 mengukur tinggi badan calon siswa baru jalur Keluarga Menuju Sejahtera (KMS) di Jetis, Yogyakarta, Selasa (21/6). Pendaftaran siswa baru jalur KMS ini mulai 20 - 21 Juni untuk menjamin ketersediaan tempat didik bagi siswa dari keluarga kurang mampu dan akan diumumkan esok 22 Juni, sementara pendaftaran jalur reguler akan dibuka pada tanggal 27 Juni 2011. TEMPO/Suryo Wibowo
Guru SMK 2 mengukur tinggi badan calon siswa baru jalur Keluarga Menuju Sejahtera (KMS) di Jetis, Yogyakarta, Selasa (21/6). Pendaftaran siswa baru jalur KMS ini mulai 20 - 21 Juni untuk menjamin ketersediaan tempat didik bagi siswa dari keluarga kurang mampu dan akan diumumkan esok 22 Juni, sementara pendaftaran jalur reguler akan dibuka pada tanggal 27 Juni 2011. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Aktivis pemantau pendidikan menengarai pemberian bantuan pendidikan lewat Kartu Menuju Sejahtera (KMS) tidak tepat sasaran. Buktinya, ada orang tua siswa dan siswa penerima KMS yang kedapatan mengenakan pakaian mahal lengkap dengan perhiasan serta menenteng telepon seluler pintar.

“Kami kurang yakin bahwa warga yang bisa memenuhi kebutuhan sekundernya itu sampai kesulitan membayar biaya pendidikan,” ujar aktivis Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta, Baharuddin Kamba, Kamis, 11 Juni 2015.

Menurut Baharuddin, jika dibiarkan, pemberian bantuan pendidikan yang salah sasaran ini bakal memicu protes masyarakat. Terutama mereka yang secara ekonomi betul-betul miskin dan tak terdata karena bukan pemegang KMS. “Ujungnya, pemerintah bisa dianggap diskriminatif,” katanya.

Untuk mengantisipasi munculnya anggapan pemerintah melakukan diskriminasi, Forpi Yogyakarta pada 11-17 Juni ini membuka pos pengaduan pendataan penerimaan siswa baru pemegang KMS. Pos ini dipusatkan di kompleks Balai Kota Yogyakarta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edi Heri Suasana menuturkan penentuan siswa pemegang KMS merupakan wewenang Dinas Sosial. “Kami hanya melakukan pendataan terhadap siapa pun pemegang KMS,” ujarnya.

Dalam proses penerimaan siswa baru tahun ini, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta menyediakan kuota 25 persen khusus bagi siswa pemegang kartu KMS tingkat sekolah menengah pertama dan sekolah menengah kejuruan. Sedangkan kuota bagi siswa sekolah menengah kejuruan 5 persen.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

12 jam lalu

Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, mengunjungi kawasan Rumah Susun (Rusun) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara pada hari ini, Rabu, 24 April 2024. Agenda ini merupakan kunjungan pertama usai KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pemenang pilpres 2024. TEMPO/Defara
Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Rakabuming Raka menyebut akan mengevaluasi program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar lebih tepat sasaran.


Cerita dari Kampung Arab Kini

3 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

7 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

43 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

47 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

51 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


BPJS Kesehatan Jadi Syarat Buat SKCK Mulai 1 Maret 2024, Begini Prosedurnya

55 hari lalu

Petugas melayani pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di ruangan Layanan Publik Polres Tegal, Jawa Tengah, Selasa 12 November 2019. Menurut petugas pelayanan, jumlah pemohon pembuatan SKCK untuk syarat pendaftaran CPNS 2019, dua hari terakhir meningkat hingga 50 persen dari biasanya 50 pemohon menjadi 100 pemohon. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
BPJS Kesehatan Jadi Syarat Buat SKCK Mulai 1 Maret 2024, Begini Prosedurnya

Untuk membuat SKCK, masyarakat kini wajib menjadi peserta program JKN BPJS Kesehatan per 1 Maret 2024. Bagaimana prosedurnya?


Jokowi Sebut Ada 267 Juta Peserta BPJS Kesehatan: Kalau Sakit Ringan ke Puskesmas Saja

24 Januari 2024

Presiden Joko Widodo menyapa warga setelah meresmikan jalan inpres di Ngawen, Blora, Jawa Tengah, Selasa, 23 Januari 2024. Presiden Jokowi meresmikan perbaikan ruas jalan Purwodadi-Wirosari-Blora sebagai pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah dengan panjang 32,3 kilometer yang menelan anggaran sebesar Rp257,6 miliar. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Jokowi Sebut Ada 267 Juta Peserta BPJS Kesehatan: Kalau Sakit Ringan ke Puskesmas Saja

Presiden Jokowi menyebutkan sebanyak 267 juta masyarakat Indonesia memiliki kartu BPJS Kesehatan yang juga melayani pasien dengan penyakit berat.


Jokowi Klaim di Indonesia Warga Berobat Tak Dipungut Biaya

23 Januari 2024

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat meninjau ruas Jalan Surakarta-Gemolong (Sragen)-Purwodadi di Desa Ngandul, Kabupaten Sragen, Selasa, 23 Januari 2024. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Klaim di Indonesia Warga Berobat Tak Dipungut Biaya

Presiden Jokowi mengharapkan BPJS kesehatan dan Kartu Indonesia Sehat dapat bermanfaat bagi warga Indonesia.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.