TEMPO.CO, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, siap mendanai kepulangan jenazah Angeline bila dimakamkan di Banyuwangi. "Kami siap membiayai semuanya," kata Kepala Dinas Sosial Banyuwangi, Alam Sudrajat, Kamis 11 Juni 2015.
Menurut Alam, saat ini jajaran pejabat Pemkab Banyuwangi berada di Bali untuk memantau perkembangan kasus Angeline. Namun pihaknya tak bisa memastikan apakah jenazah bocah tersebut akan dimakamkan di Banyuwangi atau Bali. "Kami menunggu persetujuan orangtuanya di Bali."
Misyah, nenek Angeline di Banyuwangi berharap cucunya itu dimakamkan di Banyuwangi. Saat ini pihak keluarga telah bersiap-siap menyambut kedatangan jenazah. "Nanti akan kami makamkan di tempat pemakaman umum desa," katanya.
Angeline adalah anak kedua Hamidah, perempuan asal Dusun/Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Sejak usia 15 tahun, Hamidah bekerja ke Bali sebagai pembantu rumah tangga.
Keluarga di Banyuwangi tak pernah mengetahui wajah Angeline karena bocah kelas dua SD itu diadopsi sejak bayi. "Saya menyesal tak pernah bertemu dengan Angeline," katanya.
IKA NINGTYAS