TEMPO.CO, Madiun - Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, bakal menggelar pasar murah sembilan bahan pokok saat menjelang Lebaran. Komoditas dengan nilai subsidi antara 20 hingga 30 persen terdiri dari beras, gula pasir, dan minyak goreng.
"Pasar murah untuk menanggulangi dampak kenaikan harga ini memiliki sasaran warga dan pegawai negeri sipil," kata Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pariwisata (Diskoperindagpar), Kabupaten Madiun, Agus Suyudi, Rabu 10 Juni 2015.
Baca Juga:
Pasar murah dengan sasaran warga, menurut dia, akan dilangsungkan di Pasar Jiwan dan Geger. Sedangkan bagi PNS dihelat di pusat pemerintahan Kabupaten Madiun di Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Mejayan.
Persediaan beras untuk pasar murah sebanyak 16 ribu ton, gula pasir 6 ton, dan minyak goreng 6 ribu liter. Total dana yang diserap dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setempat sebanyak Rp 60 juta.
Selain pasar murah, Agus melanjutkan, warga bisa membeli komoditas sembako dengan harga lebih murah dibandingkan di pasaran saat operasi pasar berlangsung. Program kegiatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu akan digelar mulai 16 Juni hingga 15 Juli 2015.
Operasi pasar dari Pemprov itu dilangsungkan oleh pihak ketiga yang telah ditunjuk. Pihak pemkab, Agus melanjutkan, hanya berperan sebagai verifikator tentang jumlah sembako yang dijual dan penentu lokasi kegiatan tersebut. "Untuk operasi pasar dilakukan secara mobile. Titiknya berpindah-pindah sesuai permintaan warga," ujar Agus.
Kepala Seksi Pelindungan Konsumen Diskoperindagpar Kabupaten Madiun, Supriyadi, menambahkan pasar murah maupun operasi pasar merupakan kegiatan rutin yang digelar saat menjelang Ramadan dan Lebaran. Saat momentum tersebut berlangsung dipastikan terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok.
Di wilayahnya, lonjakan harga sembako di pasaran sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Telur ayam misalnya, naik Rp 2 ribu dari harga sebelumnya Rp 18 ribu menjadi Rp 20 ribu. Sedangkan daging ayam naik menjadi Rp 26 ribu dari harga sebelumnya Rp 25 ribu.
"Kenaikan dua jenis ini diprediksi akan terus naik karena tradisi warga saat menjelang Ramadan ada megengan (selamatan)," ucap Supriyadi.
NOFIKA DIAN NUGROHO