TEMPO.CO, Semarang - Partai Gerakan Indonesia Raya Jawa Tengah mengimbau calon kepala daerah yang akan diusungnya memanfaatkan momentum bulan puasa untuk meningkatkan popularitas. “Puasa, Idul Fitri, adalah momentum-momentum penting untuk bisa meningkatkan popularitas,” kata Ketua Desk Pilkada Partai Gerindra Jawa Tengah Sriyanto Saputro, Rabu, 10 Juni 2015.
Menurut Sriyanto, sejauh tidak melanggar aturan, momentum puasa akan digunakan partainya untuk memaksimalkan dukungan dari pemilih. Sebab, kata dia, biasanya selama bulan puasa dan Idul Fitri akan banyak tradisi yang dilakukan, terutama silaturahmi. “Dalam silaturahmi itu kandidat kepala daerah bisa mengenalkan diri serta menyampaikan visi dan misinya,” ujarnya.
Sriyanto memperkirakan pada Juni ini rekomendasi calon kepala daerah dari pengurus pusat Gerindra turun. “Jika rekomendasi sudah turun, akan ada kejelasan siapa saja figur yang akan diusung Gerindra dalam pilkada,” katanya.
Saat ini, kata Sriyanto, Gerindra masih menyeleksi kandidat. Karena tak bisa mengusung calon kepala daerah sendiri, Gerindra menjalin koalisi dengan partai lain. Bahkan, ujar dia, Gerindra tak menutup diri jika harus berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Dalam pilkada serentak tahun ini, Jawa Tengah akan menggelar pilkada di 21 kabupaten/kota. Pencoblosan akan dilaksanakan pada 9 Desember 2015. Saat ini tahapan pilkada sudah dimulai. Pada pertengahan Juni ini, Komisi Pemilihan Umum Daerah Jawa Tengah sudah menerima pendaftaran calon kepala daerah dari jalur independen.
ROFIUDDIN