TEMPO.CO, Solo - Suparman, pedagang tahu kupat di dekat gedung Graha Saba Solo, Jawa Tengah, merasa senang. Dia mendapat pesanan hingga ratusan porsi untuk keperluan pernikahan Gibran Rakabuming Raka-Selvi Ananda.
"Saya diminta untuk menyiapkan tahu kupat hingga 200 porsi pada saat midodareni," kata Suparman, Selasa, 9 Juni 2015. Midodareni merupakan salah satu dari rangkaian acara yang digelar pada malam hari sebelum akad nikah dilaksanakan.
Suparman diminta untuk langsung membawa dagangan beserta gerobaknya ke sekitar kediaman Presiden Joko Widodo. "Mungkin untuk tamu relawan yang datang," katanya.
Sedangkan saat resepsi pernikahan, Suparman diminta tetap berdagang di warungnya. "Semua yang makan di sini tidak perlu bayar karena sudah dibayari yang punya kerja," kata Suparman. Dia menyediakan 700 porsi untuk hari itu.
Tentu saja, hal itu membuat Suparman sangat senang. Sebab, selama ini dia hanya mampu menjual tahu kupat sebanyak 250 porsi dalam sehari. "Pesanan ini setara dengan jualan saya selama empat hari," katanya.
Satu porsi tahu kupat dijualnya seharga Rp 9 ribu. "Harganya tetap, tidak saya naikkan," katanya. Suparman mengaku telah mulai berbelanja bahan-bahan untuk keperluan tersebut.
Warung tahu kupat Sido Mampir itu memang sudah bertahun-tahun buka di tempat tersebut. Menurut Suparman, warung tersebut adalah milik keluarga. Selain di dekat Graha Saba, tahu kupat itu juga memiliki sejumlah cabang lain di Kota Solo, seperti di Jalan Gadjah Mada dan dekat Pasar Kembang.
AHMAD RAFIQ