TEMPO.CO, Lumajang - Bencana tanah longsor menerjang kawasan Tengger di Dusun Krajan, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin malam, 8 Juni 2015. "Jalan desa sepanjang setengah kilometer tertimbun material longsor hingga 2 meter," kata Camat Senduro, Basuni, Selasa pagi, 9 Juni 2015.
Menurut Basuni, longsor terjadi pada Senin sekitar pukul 22.00. Longsor menyebabkan jalan dari Desa Argosari menuju Kecamatan Senduro tidak bisa dilewati karena tertutup material. Hingga Selasa siang ini, masyarakat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang masih berupaya membersihkan jalan dari timbunan material longsor. "Alat berat berupa becho sudah didatangkan untuk membersihkan jalan," kata Basuni.
Basuni memperkirakan, Selasa siang, jalan desa tersebut sudah bisa dilewati. Tanah yang longsor itu merupakan lahan pertanian warga Desa Argosari. "Lahan yang longsor itu ditanami Bawang Prei," ujar Basuni.
Longsor juga terjadi di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro. "Dua pohon tumbang melintang di jalan," tutur Basuni. Longsor serta pohon tumbang di kawasan Tengger ini terjadi karena hujan deras di kawasan Tengger.
Sekretaris BPBD Lumajang Purwanto membenarkan ihwal longsor ini. "Teman-teman BPBD Lumajang pagi tadi sudah ke lokasi. Sampai saat ini masih terus dilakukan upaya pembersihan," ucap Purwanto.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, kawasan Argosari dan Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, merupakan daerah yang rawan longsor. Cara bertani warga yang menanam di lereng-lereng bukit membuat tanah menjadi rapuh dan rawan terjadi longsor.
Kendati sangat berbahaya, warga setempat tidak memiliki pilihan lain. Bertani sayur-sayuran menjadi pekerjaan sehari-hari warga dan menjadi mata pencaharian utama warga setempat.
DAVID PRIYASIDHARTA