TEMPO.CO, Purbalingga - Surplus produksi beras Purbalingga, Jawa Tengah, pada 2015 ini diperkirakan hanya separo dari surplus beras tahun lalu. Tahun ini, daerah lumbung beras ini diperkirakan hanya surplus 22 ribu ton, turun dari perolehan surplus tahun sebelumnya yang mencapai 44 ribu ton.
“Penurunan surplus beras Purbalingga ini akibat serangan hama dan faktor cuaca,” kata Wakil Bupati Purbalingga Tasdi, Senin, 8 Juni 2015.
Padahal, ujar Tasdi, Purbalingga pernah mendapat penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2010, karena sukses meningkatkan surplus produksi beras sebesar 10 persen.
Menurut Tasdi, sektor pertanian Purbalingga berkontribusi paling besar terhadap pendapatan domestik regional bruto (PDRB). PDRB Purbalingga tahun 2013 untuk pertanian 29,52 persen, tertinggi di atas perdagangan. “Hal itu merupakan perjuangan petani,” katanya.
Dia mengatakan, Purbalingga harus mendukung program percepatan swasembada pangan nasional 2017. “Salah satunya dengan meningkatkan produktivitas pertanian khusunya beras,” ujar Tasdi.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Purbalingga, Zainal Abidin mengatakan, swasembada beras Purbalingga harus dipertahankan. “Tahun ini produksi harus meningkat lagi,” ujarnya.
ARIS ANDRIANTO