Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rano Karno Batal ke Italia, Ini Alasannya

image-gnews
Rano Karno (tengah). ANTARA/Asep Fathulrahman
Rano Karno (tengah). ANTARA/Asep Fathulrahman
Iklan

TEMPO.CO, Serang - Pelaksana tugas Gubernur Banten, Rano Karno, membatalkan kunjungannya ke Milan, Italia, pada 12-16 Juni. Rencana ke Milan untuk menghadiri World Expo Milano 2015.

Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Deden Apriandi mengatakan, Rano Karno membatalkan ke Milan karena ingin fokus menyelesaikan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Banten. Soalnya, menurut Deden, dalam dua tahun berturut-turut, BPK memberikan opini tidak menyatakan pendapat (TMP) atau disclaimer atas laporan keuangan pemerintah.

”Padahal rencana keberangkatan sejak lama dan sudah dianggarkan. Tapi Pak Rano ingin fokus menyelesaikan temuan BPK,” ujar Deden, Senin, 8 Juni 2015.

Menurut Deden, rencana keberangkatan Rano ke luar negeri dijadwalkan dengan asumsi kondisi Banten baik dan kondusif. Namun, kini berubah karena hasil audit BKP yang memberikan opini disclaimer. Rano, menurut Deden, menyikapi temuan BPK secara serius dalam waktu paling lambat selama 60 hari ke depan sesuai dengan rekomendasi BPK. ”Untuk itu diperlukan pikiran dan tenaga. Jadi Pak Rano ingin fokus,” katanya.

Kesibukan Rano yang pelesiran ke luar negeri mendapatkan sorotan termasuk dari kalangan politikus. Bukan kali ini saja bekas aktor sinetron Si Doel Anak Sekolahan itu ke luar negeri. Pada awal April, Rano berkunjung ke Dubai, Uni Emirat Arab. Lalu pada Juli-Agustus mendatang Rano berencana ke Amerika Serikat mengawal Gita Surowosan Banten mengikuti lomba marching band.

Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Banten, Fitron Nur Ikhsan, menilai Rano kurang sensitif terhadap masalah yang ada Banten saat ini. ”Perjalanan ke luar negeri urgensinya tidak ada,” ujar Fitron.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wakil Ketua DPRD Banten Muflikhah menilai kunjungan Rano ke luar negeri harus dijelaskan kepada publik. Jika memang membawa misi yang jelas untuk kemajuan Banten, kata dia, lebih baik rencana kunjungan itu dipaparkan secara jelas kepada publik. ”Masyarakat akan paham jika kunjungannya membawa hasil positif. Soalnya biaya kunjungan ke luar negeri, kan, tidak murah,” ujar Muflikhah.

Namun Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah punya pendapat berbeda. Rekan Rano di satu partainya, di PDI Perjuangan, menilai kunjungan Rano ke Italia merupakan acara lima tahunan dan sudah teragendakan. Lagi pula, kata Asep, kunjungan ke Italia untuk mempromosikan Banten. ”Itu kan sudah diagendakan sebelum laporan BPK diterima. Tahun ini ada 15 gubenur yang berangkat ke sana. Jadi itu sah-sah saja,” kata Asep.

Menurut dia, persoalan tindak lanjut penyelesaian laporan BPK bukan hanya tanggung jawab Pelaksana Tugas Gubenur saja. ”Tugas seorang Gubenur tidak hanya mengurusi itu. Lagipula Pak Rano serius menindaklajuti laporan BPK. Buktinya hari ini seluruh kepala SKPD dikumpulkan, menggelar rapat dan membuat tim menindaklanjuti hasil audit BPK,” ujarnya.

WASI’UL ULUM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

3 hari lalu

Warga menerima Alat Memasak Listrik (AML) berupa penanak nasi yang didistribusikan oleh PT Pos Indonesia di kawasan Manggarai, Jakarta, Senin, 8 Januari 2024. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendistribusikan 500.000 Rice Cooker. Tempo/Tony Hartawan
Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.


Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

6 hari lalu

Desain Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara. ANTARA/HO - Kementerian PUPR
Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.


Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

6 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.


BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

6 hari lalu

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberi penjelasan pada Anggota BPK Haerul Saleh tentang IKN di Nusantara, 21 Februari 2024. (Sumber foto: Biro Humas dan KSI/ Sudarman)
BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,


Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

6 hari lalu

Desain Istana Wapres di IKN karya Shau. (Dok.Shauarchitects)
Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.


Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.


PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

6 hari lalu

Arsitektur  Istana Kepresidenan di IKN karya Nyoman Nuarta. (Dok. Nyoman Nuarta)
PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.


Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

7 hari lalu

Eks Ketua Tim Pemeriksa BPK, David Patasaung dan Kasubaud BPK Provinsi Papua Barat, Abu Hanifa, menjalani pemeriksaan lanjutan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. David Patasaung dan Abu Hanifa, diperiksa sebagai tersangka dalam dugaan tindak pidana korupsi kasus suap untuk pengkondisian temuan pemeriksaan BPK di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya tahun 2023. TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

KPK telah melimpahkan berkas perkara tiga pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Papua Barat selaku penerima suap


Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

10 hari lalu

Logo LPEI
Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp 2,5 triliun terkait penggunaan dana pada LPEI ke Jaksa Agung.


Anggota BPK Nonaktif Achsanul Qosasi Didakwa Terima Suap Rp 40 Miliar Korupsi BTS, Siapa Nama Lain Pernah Disebut?

20 hari lalu

Kejaksaan Agung menetapkan dan menahan anggota BPK Achsanul Qosasi menjadi tersangka pada 3 November 2023. Kejaksaan menduga Achsanul menerima suap hingga Rp 40 miliar yang diduga diberikan untuk mengkondisikan hasil audit BPK terkait proyek BTS yang diduga merugikan negara hingga Rp 8 triliun. ANTARA
Anggota BPK Nonaktif Achsanul Qosasi Didakwa Terima Suap Rp 40 Miliar Korupsi BTS, Siapa Nama Lain Pernah Disebut?

Selain anggota III BPK nonaktif Achsanul Qosasi yang sudah menjadi terdakwa, terdapat beberapa nama pernah terseret korupsi BTS. Siapa mereka?