TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo akan mengumumkan pengganti Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam waktu dekat. Ia menegaskan pemilihan Panglima adalah hak prerogatif dirinya.
"Dalam waktu dekat, sekarang masih dalam proses," kata Jokowi di Rumah Makan Medan Baru, Sunter, Jakarta Pusat, Senin, 8 Juni 2015.
Jokowi meminta masyarakat menunggu keputusannya. Ia tak menjawab apakah masih akan menggunakan sistem rotasi atau tidak. "Perlu saya sampaikan semua pertimbangan yang masuk ke pada saya adalah hak prerogatif presiden, tunggu saja."
Jika mengikuti sistem rotasi, pengganti Moeldoko harusnya berasal dari matra udara, yakni, Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal Agus Supriatna. Namun, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan rotasi bukan harga mati. Menurut Tedjo, semua keputusan ada di tangan presiden.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko akan pensiun pada 1 Agustus 2015. Moeldoko mulai menjabat sebagai Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013 menggantikan Laksamana Agus Suhartono. Sebelumnya, alumnus terbaik Akademi Miiter tahun 1981 itu menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat sepanjang 20 Mei 2013 hingga 30 Agustus 2013.
Moeldoko juga pernah menjabat Wakil Gubernur Lemhannas pada 2011. Pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, ini pernah menduduki tiga posisi penting selama 2010, yaitu Panglima Divisi Infanteri 1/Konstrad, Panglima Kodam XII/Tanjugpura, dan Panglima Kodam III/Siliwangi.
Sesuai aturan, tiga kepala staf angkatan TNI berhak ditunjuk sebagai panglima yang baru. Mereka adalah Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna.
TIKA PRIMANDARI