TEMPO.CO, Bangkalan - Badan Urusan Logistik (Bulog) dipastikan akan menerima pengembalian dan mengganti bantuan beras miskin yang tidak layak konsumsi yang diterima masyarakat. Kepastian ini disampaikan Mentri Sosial, Khofifah Indar Parawansa menanggapi temuan raskin tidak layak konsumsi di Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
"Dirut Bulog bilang ke saya akan mengganti pengembalian raskin yang tidak layak konsumsi," kata Khofifah di Kabupaten Bangkalan, Ahad, 7 Juni 2015.
Khofifah menilai temuan raskin tidak layak konsumsi itu karena tim koordinator di setiap kabupaten dan kota, tidak melakukan pengecekan kwalitas raskin untuk daerahnya langsung ke gudang Bulog. "Kalau didahului dengan pengecekan, tidak akan ada raskin tidak layak tersalurkan."
Agar kasus raskin tidak layak tidak kembali terulang, Khofifah meminta tim kordinator raskin di kabupaten dan kota mendatangi gudang Bulog saat menyerahkan surat perintah alokasi (SPA) untuk melakukan pengecekan. "Kalau saat dicek tidak layak, tim koordinator raskin bisa meminta raskin tidak dikirim," kata dia.
Pengecekan raskin sebelum didistribusikan akan memudahkan Bulog melakukan penggantian. Karena, hampir setiap bulan Bulog melakukan pemusnahan beras tidak layak konsumsi.
Seperti diberitakan, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sampang mengirimkan surat penolakan raskin ke Bulog. Kepala Dinas Sosial Sampang, Malik Amrullah mengatakan penolakan itu setelah pihaknya menerima keluhan dari warga di Kelurahan Gunung Sekar bahwa raskin yang mereka terima pada Mei 2015 tidak konsumsi.
"Setelah kami ambil sembilan sample ternyata raskinnya memang apek dan kekuningan," katanya.
Hasil penelusuran Dinas Sosial Sampang terungkap, raskin tidak layak yang diterima warga diambilkan dari stok beras lama di salah satu gudang Bulog di Jawa Timur. "Biar stok lama cepat habis, walau tidak layak tetap didistribusikan," kata Malik.
MUSTHOFA BISRI