TEMPO.CO , Surabaya: Gerakan #SaveDahlanIskan yang dibentuk untuk mendukung secara moral kepada Dahlan Iskan dalam menjalankan semua proses hukumnya ternyata mendapat larangan keras dari orang terdekat Dahlan. Namun, hal itu tidak dihiraukan oleh penggagas gerakan ini bersama kelompoknya.
Penggagas #SaveDahlanIskan, Ita Nasyi'ah mengatakan, gerakannya itu tidak ada sangkut pautnya dengan keluarga, anak buah atau pun perusahaan Dahlan Iskan. Karena itu, gerakan tersebut tidak bisa disetir oleh orang terdekat Dahlan itu. “Kita melakukan aksi ini spontan, tidak ada yang nyuruh, makanya kita tidak bisa dilarang juga,” kata dia, Ahad, 7 Juni 2015.
Menurut Ita, larangan itu sebenarnya tidak langsung diucapkan kepada kelompoknya. Akan tetapi disampaikan melalui media sosial Facebook. Pemilik akun itu adalah salah satu orang terdekat Dahlan Iskan. “Jangan bergerak dulu, tunggu perintah,” begitulah kira-kira tulis akun facebook itu yang dibacakan oleh Ita.
Ita enggan menyebutkan siapa pemilik akun Facebook itu. Alasan Ita, dia tidak ingin memperkeruh suasana.
Menurut Ita, larangan itu ditanggapinya dengan membuat aksi semakin serius, seperti yang dilakukan Sabtu siang di Monumen Polri dan perempatan Jalan Raya Darmo. Ditambah lagi pada Ahad kemarin di Taman Bungkul Surabaya. “Jadi, kami sengaja tidak menanggapi, hanya kami tanggapi dengan menggelar aksi ini,” kata Ita.
Hingga saat ini, kata Ita, sudah ada sekitar dua meter kain putih yang berisi tandatangan penuh dari berbagai simpatisan yang ada di Surabaya, baik dari pengagum, loyalis Dahlan Iskan, Komunitas Dahlanis dan Dahlanisme, serta berbagai simpatisan lainnya. “Kami targetkan 10 juta tandatangan untuk mendukung Pak Dahlan,” kata dia.
MOHAMMAD SYARRAFAH