TEMPO.CO, Makassar - Kisah asmara sepasang kekasih ini berakhir tragis. Jumaliana, 23 tahun, alumnus jurusan kebidanan salah satu perguruan tinggi di Makassar, tega menikam pacarnya, Surya Cahyadi Jufri, 20 tahun, mahasiswa Universitas Negeri Makassar.
Penikaman itu terjadi di dalam kamar kos Jumaliana di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Rabu, 3 Juni 2015, sekitar pukul 17.00 Wita. Insiden itu diduga dipicu persoalan asmara sejoli tersebut, yang gagal menikah.
Kepala Kepolisian Sektor Tamalanrea Komisaris Ahmad Yulias mengatakan Jumaliana dan Surya telah berpacaran selama setahun terakhir. Keduanya berencana naik ke pelaminan setelah Jumaliana mengaku hamil pada awal Mei lalu. Belakangan, rencana dibatalkan karena Jumaliana terbukti berbohong.
"Keluarga korban tidak merestui lantaran Jumaliana mengaku hamil tiga bulan. Setelah dites pada Senin lalu, ternyata negatif alias tidak hamil. Itu membuat keluarga Surya meminta agar hubungan keduanya diakhiri," ucap Yulias, Sabtu, 6 Juni 2015. Perlahan Surya mencoba menjauh dari Jumaliana, seperti keinginan keluarganya.
Belakangan Jumaliana merayu Surya agar mengunjunginya di rumah kos. Permintaan itu dipenuhi Surya. Saat Surya tertidur, Jumaliana mengambil pisau dapur. Jumaliana kemudian menikam pacarnya itu sampai delapan kali. Di antaranya pada bagian leher, ketiak, dan punggung. Setelah itu, Jumaliana kabur, tapi bisa ditangkap polisi di tempat persembunyiannya.
Kepada polisi, Jumaliana menuturkan nekat menikam kekasihnya lantaran sakit hati ala syair lagu dangdut "Sakitnya Tuh di Sini". Di samping karena gagal menikah, Jumaliana tidak terima atas penghinaan Surya.
Menurut Jumaliana, Surya pernah berkata kepadanya: "Untuk apa kau keluar kota? Mau jadi PSK (pekerja seks komersial)?" Ucapan Surya itu selalu terngiang dan membuat Jumaliana kesal serta gelap mata.
Atas perbuatannya, Jumaliana kini mendekam di sel Markas Polsek Tamalanrea. Dia dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.
Adapun Surya menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
TRI YARI KURNIAWAN