TEMPO.CO, Bandung - Tiga hari menjelang ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), ratusan peserta di Bandung masih bermasalah. Hingga Jumat siang, 5 Juni 2015, masih ada sekitar 200 peserta yang fotonya tidak bisa tercetak pada kartu peserta.
Sekretaris Panitia Lokal SBMPTN Bandung Asep Gana Suganda mengatakan peserta yang bermasalah dengan foto awalnya berjumlah 600-an orang. "Sekarang tinggal 201 orang lagi," ujarnya, Jumat siang, 5 Juni 2015. Rinciannya, 23 peserta dari kelompok sains dan teknologi, 151 orang dari kelompok sosial dan humaniora, serta kelompok campuran 27 orang.
Foto pada kartu tanda peserta untuk mengidentifikasi peserta saat pelaksanaan ujian. Foto diri wajib ada dan terlihat jelas pada kartu. Jika foto tidak ada, kata Asep, peserta tidak bisa mengikuti ujian.
Panitia meminta peserta yang bermasalah dengan fotonya untuk datang ke Sekretariat Panitia Lokal SBMPTN Bandung di kampus ITB di Jalan Ganesha sambil membawa file foto digitalnya. Foto akan diedit oleh petugas jika ukurannya besar, dan kartu dicetak.
Anggota Panitia Lokal SBMPTN Bandung Subbidang Informasi dan Hubungan Masyarakat, Soni A. Nulhaqim, mengatakan penyebab masalah itu adalah ukuran foto kiriman peserta yang terlalu besar.
Ketentuan foto peserta SBMPTN harus berwarna dengan ukuran 4 x 6 sentimeter dengan resolusi foto minimal 400 x 600 piksel dalam format digital JPEG atau PNG. Ukuran file pasfoto tidak boleh lebih dari 100 kilobita. Kualitas gambar juga harus tajam dan fokus.
Pose pada foto, posisi badan dan kepala peserta tegak sejajar menghadap kamera, dengan proporsi wajah 25-50 persen dari ukuran foto. Selain itu, bagian kepala harus utuh tanpa terpotong dan wajah tidak boleh tertutup ornamen apa pun.
Peserta tes SBMPTN di Bandung yang terdaftar berjumlah 41.887 orang. Ujian tulis SBMPTN digelar sehari pada 9 Juni 2015, berlanjut pada 10-11 Juni khusus bagi peserta tes keterampilan.
ANWAR SISWADI