TEMPO.CO, Jakarta - Bangunan di Central Bussiness District (CBD)Polonia, yang berada di jalan Padang Golf, Kec. Medan Polonia, Medan roboh sekitar pukul 12.30 WIB Kamis 4 Juni 2015 siang. Bagian yang roboh masih dalam tahap pembangunan.
Berdasarkan keterangan saksi mata, Elli (40), yang rumahnya mengahadap langsung lokasi kejadian, kejadian terjadi sangat cepat. “Selepas solat Dzuhur, saya dengar suara keras sekali, seperti suara ledakan, saya pikir ada pesawat jatuh, cepat-cepat saya keluar, ternyata bangunan yang sedang dibangun itu rubuh,” ujar Elli.
Rumah Elli sendiri tertimpa sekitar 6 potong kayu penyangga yang terlontar keluar, padahal jarak rumahnya dengan bangunan itu sekitar 20 meter. Tapi karena kejadian berlokasi di lantai 3 dari bangunan yang ada di seberangnya, lontaran kayu itu sampai ke atap rumahnya.
Menurut Toni, pengawas pembangunan CBD Polonia itu, ada sekitar 10 orang korban luka-luka, “ 3 orang hingga saat ini belum sadarkan diri,” ujarnya. Semua korban luka-luka dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Sejati yang berjarak sekitar 8 KM dari lokasi kejadian.
Bangunan ini sendiri direncanakan untuk menjadi Vihara. Bagian yang runtuh berada di antara lantai 3 dan 4 yang sedang mengalami proses pengecoran. Diduga kuat, tiang penyangga untuk pembangunan naik ke lantai 4 ambruk, sehingga menimpa pekerja yang sedang bekerja di bawahnya.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Aldi Subartono, hingga saat ini proses penyelidikan masih berlangsung. “Saat ini seluruh aktivitas pembagunan gedung Vihara CBD sudah kita suruh hentikan. Kita telah memanggil tiga orang saksi untuk menjelaskan peristiwa tersebut," kata Aldi.
"Jumlah korban ambruknya bagunan CBD tersebut masih simpang siur. Ada yang menyebutkan 8 dan ada juga 10. Ada juga yang menyatakan adanya korban meninggal. Saat ini kita masih menunggu hasil Laboratorium Polda Sumut,"tutup Aldi.
SALOMON