TEMPO.CO, Kediri - Kemunculan cacing tanah yang menghebohkan warga Bantul, Yogyakarta, juga pernah terjadi di lereng Gunung Wilis, Kabupaten Kediri. Cacing-cacing ini muncul di daerah yang kerap terjadi longsor.
Kepala Pos Pemantauan Gunung Kelud Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Khoirul Huda mengatakan kemunculan cacing tanah ke permukaan ini terjadi di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, yang berada di lereng Gunung Wilis. Khoirul menyaksikan sendiri kemunculan cacing-cacing ini saat berada di daerah itu dua hari lalu.
“Di sana juga banyak cacing bermunculan,” katanya kepada Tempo, Rabu, 3 Juni 2015.
Menurut Khoirul, kawasan yang menjadi lokasi kemunculan cacing ini merupakan daerah longsor. Hampir setiap musim hujan, kawasan itu selalu dilanda longsor yang cukup besar dengan intensitas tinggi.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kediri menyatakan kawasan itu sebagai zona merah dan meminta warga mengungsi jika terjadi hujan lebat. Khoirul menduga kemunculan cacing merupakan reaksi atas pergerakan tanah di kawasan itu. Pergerakan tanah tersebut menimbulkan suara keras yang mengusik cacing di bawah permukaan tanah. “Biasanya binatang bergerak jika situasi habitatnya terusik,” katanya.
Namun Khoirul tak berani memastikan keterkaitan langsung antara pergerakan cacing dan aktivitas gempa tektonik maupun vulkanik gunung api. Kemunculan cacing di Bantul, menurut dia, memerlukan kajian yang lengkap.
Seperti diberitakan warga Kabupaten Bantul, Yogyakarta, resah atas kemunculan cacing tanah yang dikaitkan dengan isu gempa. Hal ini diperparah dengan beredarnya pesan singkat melalui ponsel yang menyatakan ciri yang sama terjadi sesaat sebelum gempa besar melanda kawasan Bantul tahun 2006.
HARI TRI WASONO