TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Bupati Bangkalan yang kini menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangkalan, Fuad Amin Imron, beberapa kali membuat ketua majelis hakim M. Mukhlis tertawa saat ia memimpin jalannya persidangan dengan terdakwa Abur Rouf, ajudan Fuad, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu, 3 Juni 2015. Bukan cuma Muhklis, semua orang yang berada di dalam ruang sidang kerap dibuat tertawa oleh tingkah Fuad selama sidang berlangsung.
Dalam sidang ini, Mukhlis menyindir Fuad yang tak lancar menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum laki-laki. Sebab jawaban Fuad tak terputus-putus saat dia berdialog dengan jaksa perempuan. Ini terjadi waktu jaksa Nurul Widiasih hendak bertanya kepada Fuad.
"Nah, ibu jaksa saja yang bertanya, karena saksi ini suka. Jadi ibu saja yang bertanya supaya tak mengulang," kata Mukhlis.
Sontak mendadak ruang sidang riuh dengan suara tawa. Tak disangka, Fuad Amin juga tertawa dan berkata, "Iya, iya."
Mukhlis juga dibuat geleng-geleng kepala saat Fuad mengatakan lupa ihwal percakapan teleponnya dengan Abdur, walau rekaman sadapan percakapan itu sudah diperdengarkan. Dalam rekaman itu, Fuad berbicara tentang suap dari bos PT Media Karya Sentosa, Antonio Bambang Djatmiko, yang hendak diterimanya lewat Abdur.
"Saya sudah nelpon Bambang kalau diserahkan langsung. Airnya sudah ada, air minumnya," ujar Fuad dalam rekaman tersebut.
Saat jaksa bertanya apakah "air" yang dimaksud adalah uang, Fuad terdiam. Seisi ruang sidang seketika dipenuhi suara tawa lagi setelah Fuad berujar, "Saya membenarkan percakapan itu, tapi saya heran kok saya menyebut 'air'."
Sambil tersenyum, Mukhlis pun menimpalinya. "Ya, tidak apa-apa, Pak, air memang menyejukkan," katanya.
Tawa sekali lagi terdengar saat Mukhlis menyela saat Fuad bercerita tentang seseorang bernama Abdul Hakim yang punya peran menadah uang yang diterimanya. "Hakim menginventarisasi uang yang diterima. Uang itu belum dipakai," kata Fuad.
"Saudara saksi," kata Mukhlis memotong, "Abdul Hakim, bukan hakim." Ucapan Mukhlis itu awalnya membuat Fuad bingung. Kemudian Fuad sadar bahwa yang berada di depannya adalah hakim. Fuad pun tertawa lagi.
MUHAMAD RIZKI