Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trah Hamengku Buwono Tak Kompak Sikapi Sabda Sultan

image-gnews
GKR Ratu Hemas mendampingi Ngarso Dalem Sri Sultan HB X pada saat menjelaskan serta meluruskan isi Sabda Raja di Panembahan, Yogyakarta, 8 Mei 2015. Sri Sultan menuturkan Buwono jika diartikan
GKR Ratu Hemas mendampingi Ngarso Dalem Sri Sultan HB X pada saat menjelaskan serta meluruskan isi Sabda Raja di Panembahan, Yogyakarta, 8 Mei 2015. Sri Sultan menuturkan Buwono jika diartikan "jagat alit". Sedangkan Bawono artinya "jagad besar". TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua paguyuban dukuh se-Daerah Istimewa Yogyakarta, Semar Sembogo, Sukiman, meminta trah Hamengku Buwono kompak menyikapi tiga sabda yang telah dikeluarkan Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sultan Hamengku Bawono X.

Tiga sabda tersebut yakni sabdatama, yang dikeluarkan pada 6 Maret 2015; sabda raja pada 30 April 2015; dan dhawuh raja pada 5 Mei 2015. “Yang penting, trah kompak dulu. Kami melihatnya belum nyawiji (bersatu),” kata Sukiman saat dihubungi Tempo, Selasa, 2 Juni 2015.

Berdasarkan pemberitaan media selama ini, Sukiman melihat trah Hamengku Buwono belum menghasilkan keputusan bersama. Ada pertemuan yang hanya diikuti adik-adik Sultan HB X dan perwakilan trah HB I-X dan ada trah HB IX yang bertemu dengan Sultan. “Karena yang mempunyai legitimasi paugeran (aturan pokok keraton) kan mereka. Kami di luar itu,” katanya.

Sebelumnya, Forum Penjaga Kasultanan Yogyakarta mengadakan pertemuan di Ndalem Suryokusuman, kompleks Taman Sari Yogyakarta, Minggu malam, 31 Mei 2015. Semar Semobogo adalah bagian dari forum itu.

Dalam pertemuan itu, salah satu tindakan yang disimpulkan harus segera dilakukan trah Hamengku Buwono, menurut Sukiman, yakni mengirim surat ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DI Yogyakarta dan melakukan lobi terhadap pemerintah pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat. Sebab isi sabda raja dan dhawuh raja dinilai menabrak Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY.

Perubahan ...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pengamat: Polemik Sultan HB X dengan Adiknya Berbahaya bagi Keraton Yogya

24 Januari 2021

Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan HB X (baju kotak-kotak) menyatakan Keraton Yogya bersih dari potensi virus corona saat kunjungan Raja Belanda pada Rabu (11/3) lalu. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Pengamat: Polemik Sultan HB X dengan Adiknya Berbahaya bagi Keraton Yogya

Bayu khawatir polemik internal Keraton Yogya yang mencuat dengan kasus pemecatan dua adik Sri Sultan HB X berkepanjangan


Dipecat dari Keraton, Yudhaningrat: untuk Muluskan Suksesi Putri Sultan HB X

24 Januari 2021

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X seusai melakukan pertemuan di Kepatihan, Yogyakarta, Jumat, 16 Oktober 2020, antara lain membahas digitalisasi aksara Jawa. Kredit: ANTARA/HO Humas Pemda DIY
Dipecat dari Keraton, Yudhaningrat: untuk Muluskan Suksesi Putri Sultan HB X

GBPH Yudhaningrat, menilai pemecatan dirinya dari jabatan struktural Keraton sebagai satu jalan memuluskan calon pengganti Sultan HB X di masa depan


Dituding Makan Gaji Buta, Adik Sultan HB X: Honor Hanya Cukup untuk Makan Kuda

23 Januari 2021

Raja sekaligus Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X memberi pernyataan kepada rakyat Yogyakarta, soal wabah pendemi Corona dari Bangsal Kepatihan Komplek Kantor Gubernur DIY Senin 23 Maret 2020. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Dituding Makan Gaji Buta, Adik Sultan HB X: Honor Hanya Cukup untuk Makan Kuda

Yudha sempat menjabat dua jabatan struktural di Keraton sebelum dipecat Sultan HB X, yakni Penggedhe Parwa Budaya dan Kridho Mardawa.


Sultan HB X Pecat Adik Tiri, Pengamat: GKR Mangkubumi Makin Dominan

23 Januari 2021

Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan HB X (baju kotak-kotak) menyatakan Keraton Yogya bersih dari potensi virus corona saat kunjungan Raja Belanda pada Rabu (11/3) lalu. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Sultan HB X Pecat Adik Tiri, Pengamat: GKR Mangkubumi Makin Dominan

Nyarwi Ahmad, menilai Sultan HB X memberhentikan dua adik tirinya dari jabatan di Keraton menjadikan posisi putrinya makin dominan.


Pecat 2 Adik dari Jabatan Keraton, Sultan HB X: Masak 5 Tahun Makan Gaji Buta

21 Januari 2021

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama keluarga besar Keraton Yogyakarta menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton Yogyakarta, 17 April 2019. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pecat 2 Adik dari Jabatan Keraton, Sultan HB X: Masak 5 Tahun Makan Gaji Buta

Sultan HB X mengatakan memecat kedua adiknya karena sudah tak aktif di keraton. Bukan karena Sabda Raja.


Dipecat dari Keraton Yogya, Adik Sultan HB X: Ini Buntut Soal Sabda Raja

20 Januari 2021

GBPH Prabukusumo. TEMPO/Arif Wibowo
Dipecat dari Keraton Yogya, Adik Sultan HB X: Ini Buntut Soal Sabda Raja

Adik Sultan HB X menyebut surat pemecatan dirinya dan adiknya dari Keraton Yogyakarta tidak sah.


Putri Sultan HB X Sebut Pemecatan 2 Pamannya karena Menolak Bertugas Sejak 2015

20 Januari 2021

Presiden Jokowi berbincang dan bersalaman dengan GKR Condrokirono saat bersilaturahmi di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, DIY, Jumat, 28 September 2018. Jokowi dijadwalkan menghadiri Festival KPH Tingkat Nasional dan Pameran Usaha Kehutananan di Hutan Pinus Mangunan, Dlingo, Bantul, serta pembagian sertifikat di Jogja Expo Center (JEC). Foto: Biro Pers Setpres
Putri Sultan HB X Sebut Pemecatan 2 Pamannya karena Menolak Bertugas Sejak 2015

Putri kedua Sultan HB X, GKR Condrokirono membantah pencopotan dua pamannya dari jabatan strategis Keraton Yogya tanpa sebab.


Keraton Yogya Soal Pemecatan Adik Sultan HB X: Bukan Dipecat, Tapi Diganti

20 Januari 2021

Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan HB X (baju kotak-kotak) menyatakan Keraton Yogya bersih dari potensi virus corona saat kunjungan Raja Belanda pada Rabu (11/3) lalu. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Keraton Yogya Soal Pemecatan Adik Sultan HB X: Bukan Dipecat, Tapi Diganti

Keraton Yogyakarta memberikan penjelasan ihwal isu pemecatan dua adik tiri Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X.


Sultan HB X Ingatkan Masyarakat Hati-hati Pilih Biro Umrah

3 Maret 2018

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X menyampaikan sambutan pada pembukaan Simposium Fishcrime kedua di Gedung Kesenian, Komplek Gedung Agung, Yogyakarta, 10 Oktober 2016. Ini merupakan penyelenggaraan tahun kedua Simposium Fishcrime setelah sebelumnya diselenggarakan di Capetown, Afrika Selatan. TEMPO/Pius Erlangga
Sultan HB X Ingatkan Masyarakat Hati-hati Pilih Biro Umrah

Sultan HB X juga mengingatkan kepada biro umrah agar tidak menyalahgunakan kepercayaan calon jemaah umrah yang memanfaatkan jasanya.


KPK Ingatkan Sri Sultan HB X Ada 192 Laporan Korupsi di DIY

1 Maret 2018

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, 10 Oktober 2017.  ANTARA FOTO
KPK Ingatkan Sri Sultan HB X Ada 192 Laporan Korupsi di DIY

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengingatkan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X tentang adanya laporan korupsi di DIY.