TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Betti Alisjahbana, mengatakan ada beberapa kasus yang dikhawatirkan terjadi pada calon pimpinan KPK. “Bisa saja, calonnya semangat daftar, tapi tidak didukung keluarganya,” kata Betty saat dihubungi, Senin, 1 Juni 2015.
Ia mengatakan teman-temannya sempat mendengar kasus seperti itu terjadi akhir ini. Keluarga si calon pendaftar pimpinan KPK ini kurang mendukung karena khawatir melihat kasus kriminalisasi para pimpinan KPK yang terjadi beberapa waktu terakhir ini.
Untuk menghindari hal itu, Betti mengaku akan melakukan pendekatan kepada keluarga agar bisa memahami dan mendukung anggota keluarganya untuk mendaftar sebagai calon pimpinan KPK. “Kami tahu, dukungan orang terdekat itu sangat penting,” katanya. Walau begitu, panitia seleksi tidak akan melakukan pendekatan secara langsung, melainkan meminta perantara untuk meyakinkan keluarga.
Selain itu, Betti dan tim juga akan melakukan kegiatan jemput bola para calon pimpinan KPK. Caranya, mereka akan mengundang berbagai kelompok untuk mendiskusikan nama calon yang dinilai paling cocok dan memenuhi syarat menjadi calon pimpinan KPK.
Menurut Betti opsi memperpanjang waktu pendaftaran tidak akan dilakukan timnya. “Tidak bisa molor lagi, kami sudah ada jadwal. Maka itu, jemput bolanya dari sekarang,” katanya.
Panitia seleksi KPK membuka jadwal pendaftaran pimpinan KPK mulai 5 hingga 23 Juni 2015. Betti berharap minimal ada 32 putra-putri terbaik bangsa yang mau mendaftar sebagai calon pimpinan KPK. “Karena kami akan memilih delapan, harapannya minimal yang mendaftar empat kali lipatnya,” katanya.
MITRA TARIGAN