TEMPO.CO, Makassar: Identitas peneror bom di Kantor Datascript, Jalan Ratulangi, Kecamatan Mariso, Makassar, Senin, 1 Juni, masih misterius. Salah satu petunjuk yang bisa menuntun penyelidikan kasus adalah keterangan saksi-saksi yang terus digali. Hingga kini, yang diketahui peneror bom itu diduga laki-laki.
Branch Manager Datascript Makassar, Sukri Sopamena, mengatakan suara di ujung telepon dari peneror bom memang suara pria. Indikasi ini diketahui sesuai pengakuan stafnya, Dewi Rezki, yang dua kali menjawab panggilan penelepon gelap itu. "Iya, katanya suara laki-laki. Kami serahkan sepenuhnya penanganan perkara ini ke pihak berwenang," katanya, Senin, 1 Juni.
Hingga kini, Sukri mengaku masih tak habis pikir mengapa ada pihak yang melakukan teror bom ke Kantor Datascript. Sepengetahuannya, tak ada permasalahan pada perusahaan yang bergerak pada bidang suplai dan perbaikan alat elektronik itu. Tak ada gambaran ihwal siapa orang iseng dibalik teror bom itu. "Saya juga bingung. Soalnya, tidak ada persoalan. Usaha berjalan baik dan tidak ada komplain (dari pelanggan)," ujar dia.
Teror bom itu pertamakali diterima staf Datascript Makassar, Dewi Rezki, melalui nomor telepon kantor pada pukul 10.44 Wita. Penelepon misterius irit bicara dan hanya menyampaikan ada bom di Kantor Datascript. Telepon gelap itu tak digubris karena diyakini hanya kerjaan orang iseng. Berselang 10-15 menit kemudian, telepon kantor kembali berdering dan sang penelepon gelap kembali mengingatkan akan ada bom yang meledak.
Telepon kedua peneror bom akhirnya membuat pegawai Datascript mulai khawatir. Sukri mengatakan pihaknya langsung melaporkan kejadian itu ke kepolisian. Para pegawai juga memeriksa semua sudut ruangan guna mencari benda atau paket mencurigakan. Sekitar pukul 12.00 Wita, tim penjinak bom Detasemen Gegana Polda Sulselbar tiba. Para pegawai dievakuasi dan tim penjinak bom melakukan penyisiran selama hampir satu jam. Hasilnya, lokasi itu steril dari bom.
Baca Juga:
Wakil Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Makassar, Komisaris Tri Hambodo, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku teror bom. Dalam pengusutan perkara ini, pihaknya akan menggandeng operator seluler untuk melacak pelaku. Toh, dugaannya pelaku menggunakan nomor telepon seluler untuk menghubungi Kantor Datascript. "Kami masih terus upayakan ungkap kasus ini," tuturnya.
Tri menegaskan apapun motif teror bom itu, pelaku telah menimbulkan keresahan pada masyarakat. Karena itu, pihaknya akan berusaha menangkap pelakunya. Tri menyebut peneror bom itu mesti dikenakan sanksi tegas agar memberikan efek jera sehingga orang akan berpikir dua kali untuk sekadar iseng melakukan teror bom ke pihak lain.
TRI YARI KURNIAWAN