TEMPO.CO, Jakarta - Bangunan baru berwarna merah putih berdiri megah di Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat. Mulai hari ini, Senin 1 Juni 2015, bangunan itu resmi digunakan sebagai kantor baru Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meresmikan pemakaian kantor baru itu, tepat di Hari Lahir Pancasila.
Ihwal kantor baru itu pernah diceritakan Megawati, saat memberikan pidato pengukuhan di Kongres IV PDIP di Bali April lalu. Saat menceritakan soal kantor itu, Mega tampak terbata.
Mega teringat peristiwa Kerusuhan 27 Juli yang menandai awal gejolak menuju reformasi dan perjuangan Megawati mendirikan PDIP, garis baru Partai Demokrasi Indonesia, setelah rezim Orde Baru ikut intervensi pada tubuh partai politik itu. Kerusuhan yang dikenal dengan Kuda Tuli itu, Mega dituding sebagai salah satu biang keladi munculnya kerusuhan. Padahal, kerusuhan muncul sebagai efek dari penyerbuan aparat terhadap kantor partai itu.
Karena itu, tak hanya saat mengumumkan kantor baru itu saja, saat berpidato meresmikan pemakaian kantor itu, Mega juga terlihat masih berkaca-kaca. "Setelah sekian lama peristiwa penyerangan 27 Juli 1997, selama ini saya enggak pernah mau melihat kantor kita, akhirnya sekarang (berdiri). Betapa megahnya Insya Allah, kantor partai kita di Jalan Diponegoro," kata Megawati. (Baca: Punya Kantor Megah, Mega Ingin PDIP Tiru Partai di Amerika)
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menuturkan, kantor baru itu menghabiskan Rp 42,6 miliar. Hasto mengatakan, dana itu dikumpulkan kader PDI Perjuangan selama lima tahun dengan gotong-royong. "PDI Perjuangan lima tahun gotong-royong konsolidasi dan kami berhasil bangun gedung ini lagi. Dana yang dihabiskan adalah 42,6 miliar," kata Hasto.
Dana itu, sambung Hasto, didapatkan dari berbagai sumber. Bahkan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pernah melakukan lelang hartanya demi terkumpulnya dana tersebut. "Dananya dari anggota fraksi, petugas fraksi, dan anggota. Intinya karena Pancasila gotong-royong kami juga lakukan gotong-royong," jelas Hasto.
Hasto juga menuturkan, nantinya semua kegiatan akan dilakukan di gedung baru. Sementara gedung yang lama akan menjadi pusat pelatihan kader. Tak hanya itu, tambah Hasto lagi, gedung yang baru juga melambangkan semangat baru bagi kader PDI Perjuangan bekerja untuk rakyat. "Semua kegiatan akan dipindahkan ke sini. Gedung ini juga tidak hanya soal spirit baru, tapi juga bagaimana PDI Perjuangan menyatukan diri dengan seluruh harapan rakyat ke depannya," kata Hasto.
INDRI M. | A.W.