TEMPO.CO, Lumajang - Mobil pikap yang mengangkut suporter tim sepak bola terperosok ke jurang di Desa Pandansari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Minggu malam, 31 Mei 2015. Seorang suporter, Winarto, 35 tahun, warga Desa Klanting, Kecamatan Sukodono, tewas akibat tertimpa mobil.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, pikap dengan nomor polisi W-9545-L itu mengangkut 12 suporter klub sepak bola Singojoyo. Singojoyo merupakan peserta turnamen sepak bola antarkampung di Desa Pandansari.
Seusai turnamen itu, pikap yang dikendarai warga Citrodiwangsan itu tidak mampu melewati tanjakan di desa tersebut. Akibatnya, pikap bergerak mundur dan terperosok ke jurang. Mobil itu tersangkut rumpunan bambu di kedalaman lima meter.
Dalam peristiwa ini, satu orang tewas, tiga luka parah, dan tujuh lainnya--termasuk sopir--dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Haryoto, Lumajang. "Sejumlah korban mengalami patah tulang di bagian bahu, kaki, dan rusuk," kata Hariyanto, warga Desa Klanting, yang ikut mengangkut sejumlah korban dari Puskesmas Senduro ke RSUD Haryoto.
Haryanto mengatakan pada hari ini, 1 Juni 2015, sejumlah suporter yang mengalami patah tulang menjalani operasi di RSUD Haryoto.
Korban luka antara lain Manda, Sodikin, Asyiah, Ahmad, Rizal, Suhartini, Dendi, serta Zidane. Semua korban luka merupakan warga Desa Klanting.
Sementara itu, Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Lumajang Inspektur Satu Toni Suhartono mengatakan kendaraan bak terbuka itu tidak kuat saat melewati tanjakan, sehingga bergerak mundur dan masuk jurang.
Menurut Toni, sopir bak terbuka diduga bersalah atas kejadian tersebut. "Sopir ditahan," kata Toni saat dihubungi.
Sopir dijerat Pasal 310 Undang-Undang Lalu Lintas. Toni mengatakan pihaknya sudah mengimbau sejak lama kepada masyarakat untuk tidak mengangkut orang dengan kendaraan bak terbuka. Atas kejadian ini, Toni mengatakan akan menilang sopir kendaraan bak terbuka yang mengangkut orang.
DAVID PRIYASIDHARTA