Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Geger Kraton Yogya: Sultan HB X Mengkudeta Diri Sendiri?

image-gnews
Sri Sultan Hamengku Bawono menyampaikan pidato pada acara peringatan Jumenengan Dalem di Pagelaran, Keraton Yogyakarta, 18 Mei 2015. Sri Sultan HB X dinobatkan sebagai Raja Mataram Islam sejak 7 Maret 1989. TEMPO/Pius Erlangga.
Sri Sultan Hamengku Bawono menyampaikan pidato pada acara peringatan Jumenengan Dalem di Pagelaran, Keraton Yogyakarta, 18 Mei 2015. Sri Sultan HB X dinobatkan sebagai Raja Mataram Islam sejak 7 Maret 1989. TEMPO/Pius Erlangga.
Iklan

TEMPO.CO , Yogyakarta: Penentangan kerabat keraton Yogyakarta terhadap sabda dan dhawuh raja oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X kian kencang. Cucu Sultan Hamengku Buwono VIII, Raden Mas Triheru, menyatakan kedua sabda tersebut merupakan bentuk kudeta yang dilakukan oleh Sultan sendiri. “Ngarso Dalem mengkudeta diri sendiri,” kata dia dalam pertemuan trah keraton di Ndalem Yudhanegaran Yogyakarta, 28 Mei lalu.


Sebab, menurut Triheru, bila nantinya yang naik takhta adalah Gusti Kanjeng Ratu Pembayun, yang belakangan berganti namanya menjadi Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi, “Dinasti Hamengku Buwono hancur,” ujarnya dalam pertemuan yang dihadiri oleh trah Hamengku Buwono I-IX tersebut.


Menurut Triheru, ketika Mangkubumi bertakhta, dinasti Hamengku Buwono yang merupakan hasil dari perjanjian Ki Ageng Pemanahan dan Ki Ageng Giring akan berganti menjadi dinasti Wironegoro, yang diambil dari nama suami Mangkubumi, yaitu Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Wironegoro.  “Dikudeta sekaligus keratonnya diambil. Apa rela?” ujar Triheru, yang merupakan anak almarhum Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Benawa.


Triheru menawarkan opsi kepada Sultan. Pertama, apabila Sultan tetap ingin bertakhta, dua sabda tersebut, termasuk Sabdatama, pada 6 Maret lalu harus dicabut. Kedua, Sultan dipersilakan untuk mandhita alias mundur dan menjadi pandhita. Langkah tersebut pernah dilakukan Sultan Hamengku Buwono VII setelah Hamengku Buwono VIII bertakhta, yang kemudian tinggal di pesanggrahan Ambarukmo hingga akhir hayatnya. “Kalau tetap mau jumeneng dengan gelar seperti itu, ya silakan bangun keraton sendiri saja,” kata Triheru.


Surat ke Presiden


Ketua Trah Hamengku Buwono I-IX se-Jabodetabek, Raden Mas Isnoor Haryanto, mengusulkan agar trah Hamengku Buwono segera mengirim surat kepada Presiden, Menteri Dalam Negeri, Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Yogyakarta. “Untuk mageri (membentengi) dulu, biar enggak ditembusi (dari pihak Sultan). Ini kan sudah politik praktis,” ujarnya.


Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cucu Hamengku Buwono VIII dari GBPH Hadiwidjojo, yaitu Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Poerbokusumo, meminta Sultan mengembalikan persoalan tersebut kepada penerus dinasti Hamengku Buwono, mengingat Sultan Hamengku Buwono X diangkat menjadi sultan berdasarkan musyawarah mufakat keluarga besar Hamengku Buwono IX.


GBPH Prabukusumo mengatakan pertemuan tersebut akan dilanjutkan pada hari ini. Pertemuan yang dihadiri oleh keluarga besar Hamengku Buwono minus Sultan tersebut akan menyusun sikap atas sabda dan dhawuh raja. “Biar cepat selesai, sikap kami seperti apa, Sultan harus bersikap bagaimana,” kata Prabukusumo.


Sultan, yang ditunggu di Kepatihan untuk dimintai konfirmasi, meninggalkan kantor melalui gerbang lain. Sedangkan istrinya, GKR Hemas, yang hadir dalam acara Pelantikan Pengurus Dharma Wanita DIY di Gedung Pracimosono kompleks Kepatihan, menolak berkomentar. “Saya tidak akan ngomong apa pun, enggak ada tanggapan,” kata Hemas, sembari masuk ke mobil.


PITO AGUSTIN RUDIANA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sultan Hamengku Buwono X Jawab Komentar Ade Armando Soal Dinasti: Silakan Diubah Undang-Undangnya

4 Desember 2023

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Sultan Hamengku Buwono X Jawab Komentar Ade Armando Soal Dinasti: Silakan Diubah Undang-Undangnya

Sultan Hamengku Buwono X menyatakan dirinya hanya menjalani amanat undang-undang.


Ribuan Orang Ramaikan Gelaran SiBakul Sport Fest 2023 Di Stadion Mandala Krida Yogyakarta

10 September 2023

Sederet event dalam event Sibakul Sport Fest 2023 di Yogya dalam peringatan 11 Tahun UU Keistimewaan DIY Sabtu-Minggu, 9-10 September 2023. Dok.istimewa
Ribuan Orang Ramaikan Gelaran SiBakul Sport Fest 2023 Di Stadion Mandala Krida Yogyakarta

Dalam satu kegiatan lomba lari saja, ada 3.500 peserta mengikuti event lari SiBakul Sport Fest melintasi jalur sumbu Filosofis Yogyakarta.


Libur Akhir Pekan Ini di Yogya, Jangan Lewatkan Dua Hari Parade Gamelan Nusantara

25 Agustus 2022

Warga memainkan alat musik gamelan saat mengikuti Kirab Budaya Bedayan Pucuk Putri di kebun teh Kemuning, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa, 30 Juli 2019. Foto: Bram Selo Agung
Libur Akhir Pekan Ini di Yogya, Jangan Lewatkan Dua Hari Parade Gamelan Nusantara

Parade gamelan Nusantara ini akan diikuti 50 seniman karawitan dan bakal berkeliling ke sejumlah titik di wilayah Kulon Progo.


Saat SBY Menyinggung Perannya Lahirkan UU Keistimewaan Yogya

9 April 2018

Ketua Umum Partai Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono dan istrinya menyambangi warung angkringan di Pendopo Lawas, Alun Alun Yogyakarta, 8 April 2018. SBY akan menggelar acara Ngopi Bareng SBY di tempat itu. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Saat SBY Menyinggung Perannya Lahirkan UU Keistimewaan Yogya

SBY menyinggung perannya menelurkan UU Keistimewaan Yogya pada saat ia jadi presiden. SBY minta kader Demokrat dukung Keistimewaan Yogya.


Bela Amien Rais, PAN: Rakyat Yogyakarta Sulit Punya Hak Tanah

22 Maret 2018

Seorang warga memunguti perabotannya yang tersisa saat eksekusi lahan di Jalan Suryowijayan, Yogyakarta, Senin (28/1). Sebanyak lima keluarga (Edy Soekarno, Parjono, Heru Marjono, Prayitno, dan Parman Mantodihardjo) yang menghuni tanah Sultan Ground (SG) seluas 124 meter persegi sejak tahun 1970an ini harus meninggalkan lokasi karena dikabulkannya permohonan pihak Cahyo Antono dengan dasar kepemilikan
Bela Amien Rais, PAN: Rakyat Yogyakarta Sulit Punya Hak Tanah

PAN Yogya membela pernyataan Amien Rais soal bagi-bagi sertifikat oleh Jokowi. PAN meminta pemerintah melihat masalah pertanahan di Yogyakarta.


Sultan Hamengku Buwono X Rela Jadi Plt Gubernur

9 Oktober 2017

Sri Sultan Hamengkubuwono X usai menghadiri sidang di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 17 November 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Sultan Hamengku Buwono X Rela Jadi Plt Gubernur

Presiden Jokowi baru akan melantik Sultan Hamengku Buwono X pada 16 Oktober mendatang. Sultan Hamengku Buwono siap jadi Plt Gubernur.


Yogyakarta sumbang warisan budaya tak benda terbanyak

4 Oktober 2017

Gaya Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy bernyanyi bersama tim paduan suara setelah Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 2017. TEMPO/Ilham Fikri
Yogyakarta sumbang warisan budaya tak benda terbanyak

DI Yogyakarta menyumbang 18 warisan budaya. Kantongi sertifikat penetapan Warisan Budaya Tak Benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Jatuh Saat Balap ARRC, Wahyu Aji Jalani Operasi Tangan di Yogya

26 September 2017

Wahyu Aji Trilaksana menjalani operasi patah tangan kiri usai balapan underbone 150 cc di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta, Selasa 26 September 2017. Sumber: facebook Yamaha Racing Indonesia.
Jatuh Saat Balap ARRC, Wahyu Aji Jalani Operasi Tangan di Yogya

Pembalap Yamaha Racing Indonesia, Wahyu Aji menjalani operasi tangan kirinya setelah mengalami kecelakaan di Asia Road Racing Championship (ARRC)


Isu Raja Perempuan, MUI Yogya: Sultan Sebaiknya Tetap Laki-laki

15 September 2017

Adik kandung Sri Sultan Hamengkubuwono X, KGPH Hadiwinoto melangsungkan ritual Ngabekten kepada raja jawa Sri Sultan Hamengkubuwono X di Bangsal Kencono, kompleks Keraton Yogyakarta, Kamis (8/8). TEMPO/Suryo Wibowo
Isu Raja Perempuan, MUI Yogya: Sultan Sebaiknya Tetap Laki-laki

MUI berharap kalangan internal keraton bisa segera menyelesaikan polemik dengan tetap berpijak pada Al Quran dan Hadist.


Buwono atau Bawono? Pelantikan Gubernur DIY Diminta Ditunda

13 September 2017

Sri Sultan Hamengku Buwono X. TEMPO/Arif Wibowo
Buwono atau Bawono? Pelantikan Gubernur DIY Diminta Ditunda

Pelantikan Sultan HB X dan Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY aka dilaksanakan Oktober 2017 mendatang.