Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penghapusan Aset Trans Jogja Tak Direstui Pusat

image-gnews
Bus Trans Jogja. TEMPO/Arif Wibowo
Bus Trans Jogja. TEMPO/Arif Wibowo
Iklan

TEMPO.CO , Yogyakarta:Proses panjang dari rencana Pemerintah Kota Yogyakarta menghapus aset 20 unit bus Trans Jogja terancam kandas setelah Kementerian Perhubungan pekan ini mengisyaratkan tak bakal merestui langkah itu.

"Pemerintah pusat mau bus itu tetap dikelola pemerintah daerah sebagai angkutan umum, tidak dikembalikan," ujar Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Christiana Agustiani kepada Tempo Jumat 29 Mei 2015. Rekomendasi pusat itu disampaikan pada DPRD saat menemui Kementerian Perhubungan awal pekan ini.

Aset bus Trans Jogja milik pemerintah kota yang setahun terakhir hanya mangkrak di Terminal Giwangan, rencananya hendak dihapus dan dikembalikan pusat. Karena dianggap akan membebani daerah jika tetap dioperasionalkan sebagai angkutan umum massal. Pusat menghibahkan bus itu sejak tahun 2006 silam dan pada periode 2007-2013 bus itu dipinjamkan ke Pemerintah DIY.

Kemudian, sejak resmi dikembalikan Pemerintah DIY pada Februari 2014, pemerintah kota berencana mengalihfungsikan bus itu dari sarana angkutan umum menjadi transportasi massal sebagai bus wisata pelajar. Langkah itu ditentang pusat karena tak sesuai peruntukan hibah awal dan pemerintah kota pun berniat mengembalikan saja seluruh bus itu.

Christiana menuturkan, pusat juga menolak aset bus itu dikembalikan ke mereka karena dianggap masih layak sebagai transportasi umum masyarakat. "Lagipula, sejak awal sudah terjadi kesalahan administrasi oleh pemkot, bus hibah itu sejak diserahkan sudah dicatatkan dalam aset daerah," ujarnya.

Pemerintah kota Yogya sudah bulat menghapus aset Trans Jogja dengan mempersiapkannya untuk masuk dalam daftar lelang tahun ini. "Kami belum tahu kabar jika pusat menolak bus itu dihapus dari aset," ujar Kepala Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah Kota Yogya Heri Satya Wacana.

Heri menambahkan, pihaknya belum menerima balasan atas permohonan penghapusan aset bus itu yang sudah dilayangkan ke pusat. Heri menuturkan, pemkot memang berencana melelang bus-bus itu secepatnya tahun ini agar nilai appraisalnya tetap tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau lebih cepat (lelang) harapannya nilainya bisa tetap tinggi, karena makin tua usia kendaraan makin rendah nilai jualnya," ujarnya.

Ketua DPRD Kota Yogyakarta Sudjanarko menuturkan, dengan penolakan pusat untuk menerima kembali bus hibah dari pemkot Yogya itu, DPRD diinstruksikan segera membuat panitia khusus tata kelola bus Transjogja.

"Mau tak mau harus dengan pansus untuk menindaklanjuti rekomendasi pusat soal bus itu, biar tak terlalu lama mengambang," ujar Sudjanarko.

Pemerintah Kota Yogya sejak bus itu dikembalikan dari 2014 lalu sampai 2015, hampir tak mengalokasikan anggaran signifikan dalam APBD untuk operasional Trans Jogja. Anggaran yang dialokasikan tak lebih dari Rp 100 juta untuk sekedar perawatan saja.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cerita dari Kampung Arab Kini

3 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

7 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

43 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

47 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

51 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.