TEMPO.CO, Malang - Modus jual rumah bonus istri yang dipelopori Wina Lia, warga Yogyakarta, akhirnya ditiru Indira Astarisa. Setidaknya 200 orang mengaku tertarik membeli dan serius menikahi Indira setelah dia memasang iklan di sebuah koran Jawa Timur. Para peminat mengaku berasal dari Jakarta, Lampung, Bandung, dan Singapura.
Mereka menghubungi Lia Safira, sahabat Indira Astarisa. Lia adalah orang yang memasang iklan jual rumah bonus istri itu. "Mereka menawar Rp 1,5 miliar. Tertinggi Rp 1,6 miliar," kata Indira, Jumat, 29 Mei 2015.
Mereka, kata Indira, mengaku tertarik membeli rumah melalui iklan jual rumah bonus istri untuk berinvestasi di Malang. Namun Indira belum sepakat dengan harga penawaran tersebut. Indira berharap rumahnya segera terjual untuk menambah modal usaha butik dan biaya kuliah anaknya. Sebagai orang tua tunggal, Indira mengaku berjuang sendirian untuk membiayai hidup anak semata wayangnya.
"Yang penting rumah terjual dulu. Soal jodoh semoga Tuhan menunjukkan jalan," kata Indira. Indira juga berharap bisa sekaligus menemukan pasangan hidup. Hidup bersama keluarga sempurna bersama anaknya menjadi cita-citanya.
Setiap malam, Indira mengatakan, dia menangis dan berdoa agar dipertemukan dengan pasangan hidupnya.
Indira adalah alumnus Jurusan Akuntansi Universitas Merdeka, Malang, tahun 2002. Ia mengawali karier sebagai foto model. Indira menikah saat kuliah, tapi memutuskan berpisah dengan suaminya setelah anaknya berumur empat tahun.
Sejak saat itu, Indira membesarkan buah hatinya seorang diri. Berbekal usaha berjualan tas, baju, dan peralatan kosmetik, ia membesarkan anak tunggalnya.
"Saya juga menjadi konsultan dan model kecantikan," kata Indira. Rumah dua kamar yang dia jual dibelinya seharga Rp 450 juta pada 2005 dengan cara kredit selama dua tahun. Sejak setahun lalu ia berhasrat menjual rumah itu dan tinggal di rumah yang lebih kecil.
EKO WIDIANTO