Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Posko Pengungsi Rohingya di Aceh Jadi Tontonan Warga  

image-gnews
Seorang anak pengungsi Rohingya berbicara dengan kelaurgany melalui handphone di penampungan sementara di Kuala Langsa, Aceh, 25 Mei 2015.  Ribuan etnis Rohingya melarikan diri dari negaranya, Myanmar akibat perlakuan diskriminatif. AP/Tatan Syuflana
Seorang anak pengungsi Rohingya berbicara dengan kelaurgany melalui handphone di penampungan sementara di Kuala Langsa, Aceh, 25 Mei 2015. Ribuan etnis Rohingya melarikan diri dari negaranya, Myanmar akibat perlakuan diskriminatif. AP/Tatan Syuflana
Iklan

TEMPO.CO, Aceh Timur - Posko pengungsi Rohingya dan Bangladesh di Desa Bayeun, Rantau Selamat, Aceh Timur, terletak persis di tepi jalan lintas Banda Aceh-Medan. Truk besar pengangkut sawit dan bus antar provinsi ramai melintasi jalan raya di depan area posko yang dulunya adalah pabrik kertas milik PT Lontar Papirus itu.

Lahan kosong seluas kira-kira 2 hektare itu hanya berbatas seng setinggi leher. Posisinya yang lebih rendah dari jalan raya semakin memudahkan mereka yang lewat untuk melongokkan kepala melihat ke dalam posko. Tiap sore, warga sekitar ramai-ramai mendatangi area posko untuk melihat dari balik seng.

"Penasaran saja," kata Romiatul, warga Desa Birim Bayeun yang datang melihat-lihat posko itu, Kamis, 28 Mei 2015.

Tak sedikit warga yang datang dengan sepeda motor lalu parkir di depan pagar seng. Beberapa bahkan berani masuk ke area posko dengan alasan ingin memberi bantuan.

Irwansyah, salah satu satpol pamong praja yang berjaga mengatakan dia mengizinkan warga yang datang memberi bantuan untuk masuk. "Masa mau kasih bantuan dilarang," ucap dia.

Walau begitu, Irwansyah memastikan warga yang masuk tak membawa anak kecil. Sebab, area itu belum dinyatakan steril dari penyakit menular. Selain itu, Irwansyah juga khawatir anak pengungsi tercampur-baur dengan anak warga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keramaian warga membawa berkah sendiri bagi para pengungsi Rohingya dan Bangladesh. Beberapa pedagang minuman, kacang rebus, dan jagung rebus turut mencari peruntungan di tengah keramaian itu. Tak hanya warga, para pengungsi pun turut membeli dagangan mereka dari balik seng.

Muhammad Salim, 23 tahun, pengungsi asal Rohingya akhirnya bis membelanjakan uang yang didapatnya dari seorang pejabat daerah yang datang ke posko. Salim langsung membeli satu plastik kacang rebus dan beberapa bonggol jagung rebus yang langsung dia bawa ke tenda.

Salim membagi-bagikan jajanan itu pada kawan-kawannya di tenda. "Enak, bosan dengan makanan pengungsian," ucap Salim

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

8 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

20 hari lalu

Suasana pemeriksaan kesehatan deteni atau tahanan WNA di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jakarta di Cengkareng, Jakarta Barat. Foto: TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

Umar Syarif, 56 tahun, sudah 24 tahun berada di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. WNA asal Bangladesh ini sudah betah dan tak ingin pulang


Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

27 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air untuk memadamkan api yang terjadi di gedung bertingkat di Dhaka, Bangladesh, 29 Februari 2024. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

Sedikitnya 46 orang tewas dan 22 lainnya luka parah di ibu kota Bangladesh, Dhaka, setelah kebakaran besar terjadi di sebuah restoran.


Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

27 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

Kebakaran hebat melanda sebuah restoran di gedung berlantai 6 di Bangladesh. Banyak korban tewas.


Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

40 hari lalu

Tiga tersangka tindak pidana penyelundupan imigran Rohingya di Kantor Kejari Aceh Besar di Aceh Besar. ANTARA/HO-Kejari Aceh Besar
Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

Setiap pengungsi Rohingya diharuskan membayar 100 ribu taka atau setara Rp 15,7 juta kepada 3 tersangka untuk pergi ke Indonesia.


14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

52 hari lalu

Fotografer membantu pengungsi Rohingya untuk keluar dari Sungai Nad saat mereka melintasi perbatasan Myanmar-Bangladesh di Palong Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 1 November 2017. Ratusan ribu warga Rohingya mengungsi dari negara bagian Rakhine untuk menghindari kekerasan. REUTERS/Hannah McKay
14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

Sebanyak 14 anggota polisi penjaga perbatasan Myanmar melarikan diri ke Bangladesh akibat meningkatnya bentrokan dengan Tentara Arakan


Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

19 Januari 2024

Ilustrasi Covid-19.
Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

Bangladesh mendeteksi sub-varian baru Covid-19, JN.1, yang disebut sebagai strain omicron "varian menarik" oleh WHO


Menilik Pemilu Bangladesh yang Menangkan Sheikh Hasina untuk Lima Periode

9 Januari 2024

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. ANTARA FOTO/AACC2015
Menilik Pemilu Bangladesh yang Menangkan Sheikh Hasina untuk Lima Periode

Perdana Menteri Sheikh Hasina, putri bapak pendiri Bangladesh, kembali memenangkan pemilu untuk yang kelima kalinya.


AS: Pemilu Bangladesh Tidak Bebas dan Adil

9 Januari 2024

Orang-orang melempar batu untuk memecahkan jendela kereta penumpang yang terbakar, menjelang pemilihan umum, di Dhaka, Bangladesh, 5 Januari 2024. REUTERS/Mohammad Ponir
AS: Pemilu Bangladesh Tidak Bebas dan Adil

Amerika Serikat menilai pemilu Bangladesh, yang diboikot oposisi, tidak berlangsung bebas dan adil, serta prihatin atas ketidakberesannya.


Menlu Retno: Stabilitas di Myanmar Jadi Kunci Penyelesaian Isu Rohingya

8 Januari 2024

Sejumlah pengungsi etnis Rohingnya berada di tempat penampungan sementara di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (4/1/2024). United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) saat ini masih berkoordinasi dengan pemerintah daerah, mitra kerja, dan masyarakat sekitar untuk memastikan kondisi 157 pengungsi etnis Rohingya mendapatkan keselamatan dan kelayakan tempat tinggal. ANTARA FOTO/Yudi
Menlu Retno: Stabilitas di Myanmar Jadi Kunci Penyelesaian Isu Rohingya

Menlu Retno mengatakan demokrasi dan stabilitas di Myanmar menjadi kunci penyelesaian isu Rohingya.