Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Takut, Pengungsi Rohingya Tak Mau Pulang ke Myanmar

image-gnews
Seorang anak pengungsi Rohingya memiilih pakaian yang disumbang penduduk lokal di penampungan sementara di Bayeun, Aceh, 25 Mei 2015. Ribuan etnis Rohingya pergi dari negaranya, Myanmar karena merasa tidak aman lagi. AP/Bakkara
Seorang anak pengungsi Rohingya memiilih pakaian yang disumbang penduduk lokal di penampungan sementara di Bayeun, Aceh, 25 Mei 2015. Ribuan etnis Rohingya pergi dari negaranya, Myanmar karena merasa tidak aman lagi. AP/Bakkara
Iklan

TEMPO.CO, Aceh Timur - Kulzuma Khatu masih berusia 18 tahun. Perempuan berwajah lonjong bermata bulat itu berbicara dengan cepat dan ekspresi datar. Hassan Ali, 30 tahun, satu dari dua pengungsi Rohingya yang bisa berbahasa Melayu, menerjemahkan kata-kata Kulzuma kepada Tempo. "Suaminya dibunuh kelompok Buddha tahun lalu," kata Ali, Kamis, 28 Mei 2015.

Ali mengulang cerita Kulzuma. Suami Kulzuma yang berusia 20 tahun sedang berada di masjid kampung di daerah Arakan, Myanmar, saat tragedi itu terjadi.

Sekelompok warga Buddha mendatangi masjid dan menyuruh suami Kulzuma dan anggota jemaah lainnya keluar. Umat muslim itu bertahan karena merasa berhak atas rumah ibadah mereka. Keteguhan itu berujung maut.

"Kepala mereka dipotong," ucap Ali. Tangannya memeragakan gerak memotong leher. Di sampingnya, Kulzuma menirukan gerak serupa. Dia juga menambahkan gerak memotong lengan serta kaki.

Seakan-akan tak cukup melakukan pembantaian, kata Ali, kelompok Buddha membungihanguskan kampung Kulzuma. Rumah Kulzuma turut dibakar.

Seusai peristiwa itu, Kulzuma dan anaknya yang berusia dua tahun diberi bantuan rumah oleh UNICEF. Dia tak betah tinggal di sana karena rasa takut masih mengancam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kulzuma akhirnya memutuskan membayar pedagang manusia untuk membawanya ke Malaysia. Di sana, adik dan saudara Kulzuma telah membangun hidup lebih dulu. Sayangnya, bukannya membawa ke Malaysia seperti yang dijanjikan, kapal yang ditumpangi Kulzuma justru membuatnya terkatung-katung di lautan selama puluhan hari hingga dibawa ke pantai timur Aceh.

Kepada Ali, Kulzuma mengatakan tak ingin kembali ke kampung halaman. Dia hanya ingin meneruskan perjalanan ke Malaysia, bertemu dengan saudaranya.

Ali mengatakan 100 persen pengungsi Rohingya tak ingin dikembalikan ke Myanmar. "Sepuluh persen ingin ke Malaysia," ujar Ali. "Sembilan puluh persen ingin tinggal di Indonesia karena di sini kami bahagia."

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

8 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

15 hari lalu

Pengungsi etnis Rohingya membawa bantuan paket Lebaran dari Human Appeal Australia di tempat penampungan bekas kantor Imigrasi di Desa Blang Mee, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 9 April 2024. Paket Lebaran yang berisi bahan pokok makanan harian itu diberikan kepada 252 jiwa pengungsi etnis Rohingya untuk menyambut Idul Fitri 1445 H di Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya


Rumah Layak Huni dari Kemensos di Aceh Timur Bisa Ditempati, Warga: Alhamdulillah

42 hari lalu

Rumah Layak Huni dari Kemensos di Aceh Timur Bisa Ditempati, Warga: Alhamdulillah

Pembangunan rumahi berdasarkan hasil scanning media yang dilakukan Kementerian Sosial.


Pj Bupati Aceh Timur Alami Kecelakaan, Mobilnya Hancur

9 Maret 2023

Mobil Pajero yang ditumpangi Pj Aceh Timur Mahyuddin mengalami kecelakaan. (Foto: ANTARA/HO)
Pj Bupati Aceh Timur Alami Kecelakaan, Mobilnya Hancur

Pj Bupati Aceh Timur Mahyuddin mengalami kecelakaan di jalan Banda Aceh-Medan tepatnya di Desa Balee Ulim Kecamatan Ulim Kabupaten Pidie jaya (Pijay).


Polda Aceh Terus Periksa Kasus Beasiswa, Penerima Beasiswa di Aceh Timur Akui Ada Pemotongan oleh Korlap

28 September 2022

Dirreskrimsus Polda Aceh Kombes Sony Sonjaya. Foto: PID Bidhumas Polda Aceh.
Polda Aceh Terus Periksa Kasus Beasiswa, Penerima Beasiswa di Aceh Timur Akui Ada Pemotongan oleh Korlap

Kasus mahasiswaAceh yang terindikasi terima beasiswa meski tak sesuai syarat masih diperiksa Polda Aceh. Di Aceh Timur ada peomtongan oleh korlap.


Lepas Liar Harimau Sumatera: Lhokbe Diharap Berkembang Biak di TN Gunung Leuser

20 Agustus 2022

Harimau sumatera diberi nama Lhokbe saat dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh, Kamis 18 Agustus 2022. ANTARA/HO/BKSDA Aceh
Lepas Liar Harimau Sumatera: Lhokbe Diharap Berkembang Biak di TN Gunung Leuser

Sebelum diperangkap dan dievakuasi, harimau sumatera ini disebut sering menimbulkan 'interaksi negatif' di beberapa tempat di Aceh Selatan.


Lagi, 3 Harimau Sumatera Ditemukan Mati Terjerat di Hutan Aceh

26 April 2022

Polres Aceh Timur membenarkan kalau pada hari Minggu (24 April 2022) ada dua ekor harimau sumatera (Pantera Tigris Sumaterae) ditemukan tewas terlilit jebakan kawat di hutan Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron. ANTARA/HO/Humas Polres Aceh Timur
Lagi, 3 Harimau Sumatera Ditemukan Mati Terjerat di Hutan Aceh

Kematian ketiga harimau ditemukan pada Minggu, 24 April 2022, dan menjadi peristiwa memilukan yang kedua setelah temuan pada Agustus tahun lalu.


Banjir Aceh Timur, Lebih dari 4.000 Warga Masih Mengungsi

28 Februari 2022

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Banjir Aceh Timur, Lebih dari 4.000 Warga Masih Mengungsi

BNPB mencatat 5.270 unit rumah terdampak, dan 1.206 KK atau 4.229 jiwa terpaksa mengungsi akibat banjir di Aceh Timur


Banjir dan Longsor Melanda Jayapura, Nunukan dan Aceh Timur Masih Terendam

7 Januari 2022

Bangunan dan jalan raya terendam banjir di kawasan Pasar Youtefa Abepura, Papua, Jumat 7 Januari 2022. Berdasarkan data BNPB hujan lebat dan tanah longsor di sejumlah wilayah Jayapura telah mengakibatkan enam orang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Fredy Fakdawer
Banjir dan Longsor Melanda Jayapura, Nunukan dan Aceh Timur Masih Terendam

Hujan deras yang turun sejak Kamis malam, 6 Januari 2022, diikuti banjir yang luas dan juga bencana tanah longsor di sejumlah titik di Jayapura.


120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

Sebuah perahu yang membawa pengungsi Rohingya, termasuk perempuan dan anak-anak, terlihat terdampar di perairan lepas pantai Bireuen, provinsi Aceh, Indonesia, Senin, 27 Desember 2021. Indonesia akan mengizinkan kapal yang penuh dengan Rohingya yang terdampar di lepas pantainya untuk berlabuh. Aditya Setiawan via REUTERS
120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.