Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dituding Gelar Doktor Palsu, Ini Pembelaan Frans Mula  

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Ilustrasi ijazah palsu. TEMPO/Subekti
Ilustrasi ijazah palsu. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat, Frans Mula Putra Agung, membantah sengaja mencantumkan gelar palsu pada kartu nama setelah dilantik menjadi anggota Dewan.

Ia mengaku stafnya berinisiatif mengetik gelar doktor tanpa permintaannya. Sementara, ia belum menyelesaikan studi doktor program ilmu pemerintahan di Universitas Satyagama.

"Itu bukan saya. Saya nggak suruh, itu inisiatif dia (Denty)," kata Frans di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 28 Mei 2015.

Kini, Frans telah mengubah kartu namanya tanpa embel-embel gelar. Sebelumnya, pada kartu tertulis: Dr. Frans Agung Mula Putra, S.Sos, MH.

"Karena saya melihat Barack Obama (Presiden Amerika Serikat) juga tidak pakai gelar. Apalah arti gelar itu bagi saya,” ujar Frans.

Sekretaris pribadi Frans, Denty Novianty Sari, sengaja melaporkan bosnya ke Mahkamah Kehormatan Dewan untuk membuktikan dirinya tidak bersalah. Denty melaporkan Frans karena memalsukan gelar doktoral yang dicantumkan pada kartu nama anggota Dewan.

"Saya cuma mau mencari keadilan atas dasar apa dia menuduh saya yang memalsukan tanda tangan. Justru dia yang memerintahkan saya buat kartu nama itu sesuai keinginannya," kata Denty saat dihubungi Tempo, Rabu, 27 Mei 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Frans memecat Denty secara sepihak tanpa pemberitahuan pada akhir Februari lalu. Kemudian, Frans menyetop gaji Denty sejak awal Maret hingga Mei lalu. "Kalau saya diberhentikan, seharusnya saya dapat SK pemberhentian dari Sekjen," ujar Denty.

Menurut Denty, atasannya sengaja memecatnya karena Denty diduga memalsukan tanda tangan Frans sebagai syarat untuk menjadi tenaga ahli dan staf administrasi anggota DPR. Frans mengatakan kedua stafnya, yaitu Rizal Akbar dan Denty juga membuat KTP palsu.

Frans menunjukkan beberapa surat pengangkatan Rizal sebagai tenaga ahli dengan alamat berbeda dan tak pernah ia tanda tangani.

"Ini bisa saya pidanakan. Tapi saya kasihan karena Rizal punya keluarga dan Denty masih ada kesempatan berkarya," kata Frans soal tindakan pemalsuan stafnya itu.

Frans juga membantah tuduhan Denty bahwa dia masuk kuliah doktor sejak 2004 dan nomor pokok mahasiswanya kedaluwarsa. "Saya masuk kuliah 2007. Ini buktinya," kata dia sambil menunjukkan daftar nilai.

PUTRI ADITYOWATI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gelar Pemilik Mobil Isi Parang Saat Pelantikan Jokowi Palsu

5 November 2019

Gestur Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato awal masa jabatan dalam acara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad, 20 Oktober 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Gelar Pemilik Mobil Isi Parang Saat Pelantikan Jokowi Palsu

Polisi memastikan tiga gelar akademik milik Irwannur Latubual, pria yang menghebohkan saat pelantikan Jokowi, palsu.


Isu Gelar Palsu dari Cambridge, Wamenlu Malaysia Didesak Mundur

8 Februari 2019

Marzuki Yahya.[Free Malaysia Today]
Isu Gelar Palsu dari Cambridge, Wamenlu Malaysia Didesak Mundur

Para pemimpin Partai Umno menyerukan agar Wakil Menteri Malaysia Datuk Marzuki Yahya mengundurkan diri setelah mengaku memakai gelar palsu.


Munaslub Hanura Kubu Sudding Resmi Umumkan Pemecatan OSO

18 Januari 2018

Dewan Penasihat Hanura Chairuddin Ismail membuka acara musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Kubu Sarifuddin Sudding di bilangan Bambu Apus, Cilangkap, Jakarta Timur,18 Januari 2018. TEMPO/ewi Nurita
Munaslub Hanura Kubu Sudding Resmi Umumkan Pemecatan OSO

Keputusan pemecatan Oesman sapta Odang disampaikan dalam Munaslub Hanura.


Kubu Sarifuddin Sudding Mengklaim Munaslub Partai Hanura Legal

18 Januari 2018

Dewan Penasihat Hanura Chairuddin Ismail membuka acara musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Kubu Sarifuddin Sudding di bilangan Bambu Apus, Cilangkap, Jakarta Timur,18 Januari 2018. TEMPO/ewi Nurita
Kubu Sarifuddin Sudding Mengklaim Munaslub Partai Hanura Legal

Munaslub Partai Hanura ini digelar setelah Sarifuddin Sudding dan Oesman Sapta Oedang saling pecat.


Munaslub Hanura Kubu Sudding Dibuka Anggota Dewan Penasihat

18 Januari 2018

Dewan Penasihat Hanura Chairuddin Ismail membuka acara musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Kubu Sarifuddin Sudding di bilangan Bambu Apus, Cilangkap, Jakarta Timur,18 Januari 2018. TEMPO/ewi Nurita
Munaslub Hanura Kubu Sudding Dibuka Anggota Dewan Penasihat

Munaslub Hanura kubu Sarifuddin Sudding digelar untuk memilih ketua umum partai pengganti Oesman Sapta Odang.


Hanura Kubu Sudding Gelar Munaslub Hari Ini dan Besok

18 Januari 2018

Logo Partai Hanura
Hanura Kubu Sudding Gelar Munaslub Hari Ini dan Besok

Pakar hukum tata negara, Refly Harun, menyarankan Hanura tidak mempertahankan Oesman Sapta Odang karena masyarakat menaruh persepsi negatif.


Refly Harun: Oesman Sapta Merugikan Hanura di Tahun Politik

18 Januari 2018

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (kanan) didampingi Inspektur Upacara Oesman Sapta Odang (kiri) saat prosesi pemakaman tokoh Politik Alm AM Fatwa di TMP Kalibata, 14 Desember 2017. Tempo/Fakhri Hermansyah
Refly Harun: Oesman Sapta Merugikan Hanura di Tahun Politik

Menurut Refly, yang menyebabkan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta dipandang negatif oleh masyarakat adalah ketika dia dinilai merebut kursi Ketua DPD.


Wiranto Sebut Hanura sedang Hadapi Kemelut

18 Januari 2018

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto setelah  menghadiri rapat koordinasi Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan, di Hotel Borobudur, Jakarta, 17 Januari 2018. TEMPO/Arkhelaus W.
Wiranto Sebut Hanura sedang Hadapi Kemelut

Wiranto mengatakan bakal mengambil sikap untuk menyelesaikan konflik internal Partai Hanura.


Sarankan Hanura Tak Pertahankan Oso, Ini Alasan Refly Harun

18 Januari 2018

Refly Harun dalam diskusi Dialektika Demokrasi di Komplek Parlemen, Jakarta.
Sarankan Hanura Tak Pertahankan Oso, Ini Alasan Refly Harun

Pakar hukum tata negara, Refly Harun, berpendapat sebaiknya Partai Hanura tidak mempertahankan Oesman Sapta Odang sebagai ketua umum partai


Hanura Kubu Sudding Batal Gelar Munaslub Malam Ini

18 Januari 2018

Ketua Umum Partai Hanura Wiranto (kedua kiri) bersama Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo, Sekretaris Fraksi Partai Hanura Saleh Husin (kanan) dan anggota fraksi Syarifuddin Sudding (kiri). TEMPO/Imam Sukamto
Hanura Kubu Sudding Batal Gelar Munaslub Malam Ini

Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Hanura kubu Sarifuddin Sudding batal digelar malam ini.