TEMPO.CO, Yogyakarta - Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga periode 1992-1996, Profesor Simuh, meninggal pada Rabu, 27 Mei 2015. "Beliau meninggal dunia pada Rabu petang," kata Kepala Bagian Humas UIN Sunan Kalijaga Maharani saat dihubungi Tempo pada Rabu malam, 27 Mei 2015.
Di kampus yang terletak di Yogyakarta itu, Simuh terkenal sebagai akademikus senior yang bersahaja. Simuh suka pergi ke kampus dengan hanya mengendarai sepeda ontel yang sudah butut. Bahkan kebiasaan itu masih dia jalani ketika menjabat rektor hingga pensiun mengajar di UIN Sunan Kalijaga pada awal 2000-an.
Selama ini, Simuh terkenal sebagai pakar kajian tasawuf Islam Jawa. Sejumlah buku karyanya banyak mengulas tema-tema sufisme dan mistisisme dalam tradisi Islam Jawa.
Simuh lulus dari Fakultas Ushuludin UIN Sunan Kalijaga pada 1963. Setelah lulus S1, Simuh diangkat menjadi asisten dosen pengampu mata kuliah tasawuf. Simuh merupakan generasi akademikus UIN Sunan Kalijaga binaan mantan Menteri Agama Mukti Ali.
Pada awal 1980-an, Simuh menyelesaikan program doktor di Universitas Canberra, Australia, dengan disertasi berjudul "Mistik Islam Kejawen Jawa Raden Ngabei Ronggowarsito, Studi tentang Wirid Hidayat Jati". Simuh kemudian dikukuhkan menjadi guru besar pada 1996.
Maharani menuturkan akademikus kelahiran Sleman, 3 Juni 1933, itu sempat mengalami gangguan kesehatan karena faktor usia yang sudah uzur. Sebelum meninggal, Simuh sempat dirawat di RS Bethesda sejak Senin, 18 Mei 2015.
Sejak Rabu malam, jenazah Simuh disemayamkan di rumah duka, Jalan Kaliurang Kilometer 10, Dusun Gondangan, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. Simuh meninggalkan satu istri, dua putri, dan tiga putra. Simuh rencananya dimakamkan di Desa Sardonoharjo, siang ini.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM