TEMPO.CO, Lumajang - Pembunuhan tenaga kerja Indonesia di Kairo, Mesir, Winarti binti Musiar, 45 tahun, diduga bermotifkan iri lantaran korban terlalu dianakemaskan oleh majikannya.
"Pembunuhnya diduga rekan sesama pembantu lainnya. Dua warga Kairo," kata Sudahar, adik ipar korban, saat ditemui Tempo di rumah duka di Desa Kebonsari, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, hari ini.
Sudahar mengatakan kakak iparnya adalah ketua atau koordinator pembantu di rumah pasangan suami-istri yang menjadi majikannya di Kairo, Mesir. "Kakak ipar saya ini hanya tinggal bertiga dengan dua majikannya itu. Sedangkan delapan pembantu lainnya kalau sore pulang," ujar Sudahar.
Contoh bahwa korban dianakemaskan oleh majikannya, kata dia, adalah kedua majikan serta anggota keluarga yang lain merayakan ulang tahun korban dengan acara potong kue. "Ada foto ulang tahunnya dirayakan bersama majikannya," tutur Sudahar.
Sudahar mengatakan kakak iparnya setiap bulan mendapat upah sekitar Rp 4 juta. Pekerjaannya hanya melayani kebutuhan sehari-hari pasangan suami-istri yang sudah tua itu. "Kerjanya setiap hari menjaga majikannya," ucap Sudahar.
Winarti ditemukan tewas di dalam kamar di rumah majikannya, pasangan suami-istri warga Mesir. Kabar tewasnya korban ini diinformasikan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo, Mesir, kepada keluarga korban di Yosowilangun.
Berdasarkan informasi KBRI, korban tewas akibat pembunuhan yang diduga dilakukan dua warga Kairo. Korban diketahui meninggal pada 23 Mei 2015.
DAVID PRIYASIDHARTA