TEMPO.CO , Surabaya:Kebun Binatang Surabaya mempersiapkan obyek baru berupa Baby Zoo pada Juni nanti. Program ini bertujuan untuk lebih mendekatkan anak-anak dengan sebagai satwa koleksi kebun binatang yang kini dikelola pemerintah kota setempat itu.
Kepala Humas Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya, Ryan Adi Djauhari, mengungkapkan, baby zoo diantaranya berupa terapi ikan serta edukasi tentang anatomi gajah atau satwa lain yang jinak. “Manajemen kami perbarui semua,” kata Ryan, Selasa 26 Mei 2015.
Ryan mengungkap itu ketika menginformasikan adanya pemindahan 16 ekor komodo remaja dari tabung nursery ke kandang penangkaran. Komodo remaja itu kini telah berusia lebih dari satu tahun. “Karena itu kami harus mencarikan tempat yang lebih luas,” ujarnya.
Kepala Departemen Perawatan Satwa PDTS KBS, Suwanto, menambahkan bahwa saat masih di tabung nursery, 16 ekor komodo belia itu harus dijaga 24 jam. Petugas silih berganti mengeluarkan komodo saat siang hari untuk bisa berjemur, dan mengambilnya saat malam hari agar tidak kedinginan.
Dia membeberkan tidak ada perlakuan yang khusus untuk 16 ekor komodo remaja itu dengan koleksi komodo lainnya. Hanya saja, kali ini 16 ekor komodo remaja itu tidak lagi memakan daging yang dicincang dan dicampur telur, karena sudah semakin dewasa.
Untuk seluruh komodo remaja tersebut, Suwanto menjelaskan, biasa menghabiskan 18 ekor kambing per bulan dengan aturan pola makan satu pekan sekali. Sedangkan untuk komodo dewasa menghabiskan 8 ekor kambing dengan ritme pola makan yang sama. “Juga ditambah makan tikus putih sebanyak 120 ekor per pekan,” ujarnya.
Total saat ini koleksi komodo milik PDTS KBS mencapai 79 ekor dari sebelumnya 82 ekor. Jumlah itu terbagi atas lima kandang terbuka dan satu kandang berupa tabung nursery.
AVIT HIDAYAT