TEMPO.CO, Surabaya - Komisi Pemberantasan Korupsi melatih puluhan perempuan dari berbagai latar belakang di Graha Sawunggaling di Jalan Jimerto, Surabaya, Selasa, 26 Mei 2015. Pelatihan yang bertema "Saya Perempuan Antikorupsi" itu dibuka langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja dan pakar hukum dari Universitas Indonesia, Ganjar Laksamana, menjadi pembicara dalam pelatihan tersebut.
“Ini salah satu upaya mengoptimalkan peran perempuan agar tercipta tatanan masyarakat yang bersih dan bebas korupsi,” kata Adnan pada acara itu. Perempuan dipilih lantaran KPK memandang penting perempuan dalam mencegah korupsi karena peran sentralnya sebagai ibu, istri, dan anggota masyarakat.
"Kami berharap kegiatan ini mampu menghadirkan kesadaran pentingnya peran perempuan pada pencegahan korupsi," ujar Adnan. Pengaruhnya, kata Adnan, diharapkan tidak hanya bagi anak dan suami, tapi juga bagi masyarakat yang lebih luas di mana pun mereka berada.
Untuk menindaklanjuti kegiatan ini, KPK juga akan memberikan pelatihan bagi para perempuan untuk menjadi agen “Saya Perempuan Antikorupsi” pada Rabu, 27 Mei 2015. Program ini telah melatih perempuan Indonesia di 13 provinsi, yang telah melahirkan 200 agen SPAK.
Adnan berharap gerakan ini menghasilkan perubahan lain yang lebih signifikan jika lebih banyak perempuan yang terlibat dan berperan aktif dalam pencegahan korupsi. "KPK memandang dukungan dan partisipasi publik akan membantu tugas KPK dalam memberantas korupsi," tuturnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan bahaya korupsi ini hampir sama dengan bahaya narkoba. Dia berharap forum ini mampu mencegah korupsi di Surabaya dan Indonesia. "Mari bersama-sama yakinlah bahwa kita bisa mencegah korupsi," ucapnya. Risma mengajak keluarga dan lingkungan bersama-sama memberantas korupsi.
MOHAMMAD SYARRAFAH