TEMPO.CO, Manggar - Bupati Belitung Timur Basuri Tjahaja Purnama mengutarakan niatnya kembali maju sebagai calon Bupati Belitung Timur periode 2015-2020. Namun dia menyatakan belum akan menggunakan kendaraan politik Partai Golongan Karya hingga ada putusan jelas tentang kepengurusan Golkar yang sah.
"Tahun 2010, saya memang diusung Golkar sebagai calon bupati. Namun tahun ini sepertinya belum tahu, karena masih ada konflik kepengurusan di DPP. Kalau sudah jelas dan ada persetujuan DPP dalam waktu dekat, baru saya maju dari Golkar," ujar Basuri kepada Tempo, Selasa, 26 Mei 2015.
Adik kandung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok itu pun mengaku sudah mengambil langkah politik dengan mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai NasDem.
"Sejauh ini, baru NasDem yang sudah positif mendukung saya. Sedang yang lain masih menunggu. Kalau dukungan cukup, tanpa Golkar pun bisa," ucapnya.
Basuri pesimistis bisa maju sebagai calon yang diusung Golkar, mengingat Ketua DPD I Golkar Bangka Belitung Hidayat Arsani sudah menyatakan tidak akan mendukung calon yang bergabung dengan Golkar kubu Agung Laksono. Basuri adalah kader Golkar yang bergabung dengan kubu Agung.
"Kalau saya tidak didukung Golkar, berarti Pak Hidayat Arsani lupa sejarah. Kan, saya juga yang dukung beliau sewaktu mencalonkan diri sebagai Ketua DPD I Golkar Bangka Belitung," tutur Basuri.
Tak mau ambil pusing dengan Golkar, Basuri menuturkan sudah menginventaris nama-nama yang akan menjadi wakilnya. Dengan tegas, dia mengatakan akan memilih politikus sebagai pasangannya.
"Kalau dari birokrasi, mungkin tidak. Kasihan nanti akan berhenti jadi PNS. Kemungkinan besar politisi, tapi tidak sembarangan. Yang utama, visi-misi harus sejalan dengan saya dalam memajukan Kabupaten Belitung Timur," ujarnya.
SERVIO MARANDA