Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Larang Tradisi Makan Daging Penyu di Mentawai

Editor

Harun Mahbub

image-gnews
Seekor penyu hijau merangkak menuju air, binatang ini memiliki jumlah yang sangat sedikit di alam liar, maraknya perburuan menyebabkan jumlah penyu di alam liar menjadi sangat mengkhawatirkan. Isle of Palms, Carolina Selatan, 14 Mei 2015. Richard Ellis / Getty Images
Seekor penyu hijau merangkak menuju air, binatang ini memiliki jumlah yang sangat sedikit di alam liar, maraknya perburuan menyebabkan jumlah penyu di alam liar menjadi sangat mengkhawatirkan. Isle of Palms, Carolina Selatan, 14 Mei 2015. Richard Ellis / Getty Images
Iklan

TEMPO.COPadang - Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, akan melarang masyarakat tradisional di Mentawai menangkap penyu dan mengkonsumsi daging penyu yang sudah dilakukan turun-temurun untuk pesta adat.

Kepala Bidang Pengendalian Sumber Daya Laut dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Mentawai Randi Irawan mengatakan pihaknya akan melakukan sosialisasi di Kecamatan Pagai Utara. Pagai Selatan, Siberut Selatan, dan Siberut Utara. Sosialisasi pelarangan akan dilakukan bersama peneliti penyu serta penegak hukum.

“Penyu di Mentawai sudah mulai menurun tetapi masih terus diburu masyarakat karena sudah budaya, walaupun sudah banyak korban tewas karena memakan penyu,” ujar Randi Irawan, Senin, 25 Mei 2015. 

Masyarakat tradisional di daerah pesisir Mentawai memiliki tradisi memburu penyu untuk dihidangkan pada punen atau pesta adat, seperti saat membuat perahu baru, pesta perkawinan, pengobatan, membuka ladang baru, atau mendirikan rumah tradisional. Tradisi itu erat kaitannya dengan kepercayaan Arat Sabulungan di Mentawai.

Banyak ritual dan pantangan selama menangkap penyu. Dalam setiap punen, akan ditangkap sedikitnya 20 ekor penyu yang dijaring di laut di sekitar pulau-pulau kecil tempat perlintasan penyu. Di rumah-rumah masyarakat di pesisir Mentawai, banyak digantung karapas atau cangkang penyu hijau dan penyu sisik untuk hiasan dinding yang jumlahnya belasan.

Kasus keracunan daging penyu di Mentawai yang menelan korban jiwa sudah sering terjadi. Sejak 2005, tercatat terjadi sembilan kali kasus keracunan daging penyu yang menewaskan 30 orang. Kejadian terakhir di Dusun Sao, Pulau Sipora, pada 24 Maret 2013, yang menyebabkan 148 orang dilarikan ke rumah sakit, empat di antaranya meninggal. Di antara korban tewas, ada bayi 11 bulan yang keracunan melalui ASI ibunya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Pusat Data dan Informasi Penyu Universitas Bung Hatta, Padang, Harfiandri Damanhuri menuturkan, jika tradisi ini tidak dihentikan segera, populasi penyu di Mentawai dan perairan Sumatra Barat akan terus berkurang.

Berdasarkan data yang diperoleh, di perairan Mentawai ada 2.500 ekor induk mendarat setiap tahun di seratus titik lokasi yang ada, terutama pulau-pulau kecil. Biasanya, setiap induk mendarat diikuti seekor jantan, sehingga diasumsikan 5.000 ekor penyu mendarat setiap tahun.

Keracunan daging penyu akibat tingginya kadar arsenik dalam tubuh penyu, karena binatang itu adalah biota laut berumur panjang dan penjelajah samudra yang masuk ke perairan tercemar serta memakan rumput laut dan lamun yang menyerap logam berat. Hal ini menyebabkan kadar arsenik dalam tumbuhnya makin lama makin meningkat, sehingga manusia yang mengkonsumsi dagingnya bisa keracunan.

FEBRIANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lima Bulan, KKP Proses 33 Kasus Penangkapan Ikan Destruktif

28 Mei 2019

Screenshoot video seorang wisatawan mengangkat terumbu karang di sebuah akun Instagram. Video ini menuai reaksi keras warga net. Istimewa
Lima Bulan, KKP Proses 33 Kasus Penangkapan Ikan Destruktif

KKP telah memproses 33 kasus penangkapan ikan dengan cara merusak atau destructive fishing selama Januari hingga Mei 2019.


Menjadikan Penangkaran Tukik sebagai Daya Tarik di Seruyan

21 Agustus 2017

Seekor tukik yang dilepas wisatawan di Kampung Penyu di desa Tulang, Kepulauan Selayar, Sulsel, 2 September 2015. Wisata lingkungan penangkaran penyu yang dikelola oleh warga sekitar tersebut menjadi pilihan para wisatawan untuk belajar mengenal penyu. TEMPO/Iqbal Lubis
Menjadikan Penangkaran Tukik sebagai Daya Tarik di Seruyan

Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah akan menjadikan penangkaran anak penyu atau tukik sebagai salah satu daya tarik wisata


Polisi Berau Gagalkan Penyelundupan 4.600 Telur Penyu  

27 Agustus 2016

Proses bertelur penyu hijau (Chelonia Mydas). ANTARA/Puspa Perwitasari
Polisi Berau Gagalkan Penyelundupan 4.600 Telur Penyu  

Kabupaten Berau memiliki kawasan konservasi penyu di gugus Kepulauan Derawan, khususnya di Pulau Sangalaki.


Pariaman Bayar Penemu Telur Penyu Rp 3.000 per Butir

26 Januari 2016

Tempat penetasan penyu di Pengelolaan konservasi Penyu di Sukamade,  Taman Nasional Meru Betiri, Banyuwangi, Jawa Timur. TEMPO/Rully Kesuma
Pariaman Bayar Penemu Telur Penyu Rp 3.000 per Butir

Kota Pariaman menganggarkan Rp 100 juta untuk melindungi penyu.


Begini Cara Menyelamatkan Penyu Sisik di Pulau Bangka  

15 September 2015

Sekelompok anak-anak melepaskan Penyu sisik (Eretmochelys imbricata) beumur satu tahun untuk pelestariannya di Pulau Sunggak, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepri (13/8). Yuli Seperi untuk TEMPO
Begini Cara Menyelamatkan Penyu Sisik di Pulau Bangka  

Penyu jenis sisik dan hijau mulai punah di Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung karena habitatnya terganggu oleh aktivitas manusia di laut.


Kabar Gembira, Populasi Penyu Sisik Mulai Pulih

23 Mei 2015

Seorang petugas Bali Sea Turtles Society (BSTS) memindahkan seekor penyu saat akan dilepasliarkan di Pantai Kuta, Bali (14/5). Sebanyak 12 ekor penyu jenis penyu sisik dan penyu hijau ini hasil penyelundupan dari laut Sumbawa, NTB yang diamankan petugas Polair Bali di kawasan Tanjung Benoa. (TEMPO/Johannes P. Christo)
Kabar Gembira, Populasi Penyu Sisik Mulai Pulih

Populasi penyu sisik (Eretmochelys imbricata) di Pasifik Selatan diketahui mulai pulih.


Di Sangalaki, Pencurian Telur Penyu Hijau Melonjak Drastis

13 Maret 2015

Penyu hijau.  (AP Photo/University of Queensland, Marjolijn Christianen)
Di Sangalaki, Pencurian Telur Penyu Hijau Melonjak Drastis

Pada 2014, ada 99 sarang penyu yang hilang dicuri.


Gunungkidul Tetapkan 10 Titik Konservasi Penyu

24 Oktober 2014

Sejumlah penyu berjalan menuju laut saat dilepasliarkan di Pantai Kuta, Bali (14/5). Sebanyak 12 ekor penyu jenis penyu sisik dan penyu hijau ini hasil penyelundupan dari laut Sumbawa, NTB. (TEMPO/Johannes P. Christo)
Gunungkidul Tetapkan 10 Titik Konservasi Penyu

Sepuluh titik pantai itu direkomendasikan agar tidak dibuka sebagai lokasi wisata pantai umum, tapi wisata minat khusus.


Penyu Tetasan Semi Alami Dilepaskan ke Selat Bali  

26 Juni 2014

Ilustrasi pelepasan tukik. (23/5). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Penyu Tetasan Semi Alami Dilepaskan ke Selat Bali  

Untuk menyelamatkan telur-telur penyu itu dari pencurian, yayasan membangun tempat penetasan semi alami di pantai tersebut.


Perburuan Penyu Marak di Malang Selatan  

2 Juni 2014

Pelepasan Penyu di Pulau Pantai Merah dalam perayaan Hari Penyu Dunia di Banyuwangi, Jawa Timur (23/5). (Robertus Pudyanto/Getty Images)
Perburuan Penyu Marak di Malang Selatan  

Daging penyu dijual seharga Rp 75 ribu per kilogram.