Usai melihat kondisi rumah, Arits kemudian meladeni wartawan yang antara lain meminta tanggapan mengenai kondisi rumah itu. Dia menyatakan, kondisi rumah memang kurang layak untuk dihuni oleh seorang anak karena kurang sehat.
Arist berkata, bila Angeline ditemukan, sementara anak itu tidak akan tinggal di rumahnya. Tapi akan dibawa ke tempat lain untuk disembuhkan trauma psikologisnya.
Margaritha yang ternyata berada di kerumunan wartawan tak terima dengan pernyataan Arits. “Saya tidak terima dengan penghinaan ini. Apa Bapak lihat bagaimana anak-anak yang tinggal di tempat orang-orang miskin,” teriaknya histeris.
Margaritha bersikeras, bila Angeline ditemukan maka anak itu akan segera dibawa ke Amerika untuk tinggal bersama bibinya. Arist sempat berusaha untuk menenangkan Margaritha. Tapi dia malah masuk ke dalam rumah sambil berteriak-teriak.
Arist menyatakan akan tetap mengupayakan pencarian Angeline bekerja sama dengan pihak kepolisian. “Besok saya akan bertemu dengan jajaran kepolisian di Denpasar,” tegasnya.
Angeline mulai diketahui hilang dari rumahnya di di Jalan Sedap Malam No 26, Sanur, Denpasar, Bali, sejak Sabtu sore, 16 Mei 2015. Saat ini belum ada petunjuk mengenai keberadaan anak tersebut meski Polda Bali telah membentuk tim khusus.
ROFIQI HASAN