TEMPO.CO, Mataram - Komandan Korem 162 Wirabhakti Kolonel CZI Lalu Rudy Irham Serigede menginstruksikan semua Komandan Kodim se-Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk berkoordinasi membantu penjualan beras petani kepada Petrosida Gresik, anak perusahaan Petrokimia Gresik.
Menurut Rudy, dukungan tersebut dilakukan karena Perum Bulog Divre NTB hanya mampu melakukan pengadaan pangan sebesar 10 persen dari produksi padi yang rata-rata setahun menghasilkan 2,1 juta ton gabah kering giling atau setara sekitar 1,26 juta ton beras. ‘’Kami ingin membantu petani agar tidak kesulitan memasarkan panenannya,’’ katanya di sela acara 'Bersih-bersih Pantai Ampenan, Sabtu, 23 Mei 2015.
Ia menambahkan, PT Petrosida Gresik yang bergerak di bidang usaha agro industri sudah menyatakan kesiapannya untuk membeli beras petani sebanyak–banyaknya. ‘’Berapa pun siap dibeli,’’ kata Rudy.
Sebelumnya Bulog Bali membeli beras asal NTB hingga ratusan ton dengan harga hanya Rp 3.400 per kilo. Padahal standar harga yang ditetapkan Rp 3.700 per kilogram.
Di tempat terpisah, Kepala Perum Bulog Divre NTB, M. Sugit Tedjo Mulyono mengatakan pihaknya menargetkan pembelian 170 ribu ton beras petani. Sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional, Bulog NTB menyuplai beras ke Bulog Nusa Tenggara Timur sebanyak 40 ribu ton dan Bulog Bali sebanyak 15 ribu ton.
"Minggu pertama Mei 2015, pengadaan beras Bulog NTB mencapai 51 ribu ton atau 35 persen dari target pengadaan tahun 2015 sebanyak 173.250 ton," kata Sugit.
SUPRIYANTHO KHAFID