Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antisipasi Kecolongan Beras Plastik, Bulog Periksa Penyalur  

image-gnews
Sulit membedakan secara kasat mata antara beras asli dengan beras plastik atau sintetis. TEMPO/Ryan Maulana
Sulit membedakan secara kasat mata antara beras asli dengan beras plastik atau sintetis. TEMPO/Ryan Maulana
Iklan

TEMPO.CO, Subang - Perum Bulog Subdivre Subang, Jawa Barat, mengetatkan penyerapan beras dari petani, untuk menangkal peredaran beras plastik di wilayahnya. "Setiap ada pengiriman, petugas memeriksa dengan cermat," kata Kepala Bulog Subdivre Subang Dedi Supriyadi saat dihubungi Tempo, Jumat, 22 Mei 2015.

Ia mengaku telah menginstruksikan seluruh petugas di lapangan dan di gudang-gudang agar tak kecolongan. "Jika kecolongan, petugasnya bisa dikenai sanksi keras," kata Dedi.

Meski belum mengetahui contoh beras plastik seperti yang kini heboh di masyarakat, pihaknya sudah memberikan ciri-ciri khusus yang harus diwaspadai. Terutama jika ada beras yang jenisnya putih mengkilap. "Segera laporkan dan dibawa ke pihak berwajib," ujarnya.

Dedi mengungkapkan, penyerapan beras di tingkat petani dan rekanan hingga Jumat, 22 Mei 2015, sudah mencapai 15 ribu ton dari serapan 400 hingga 600 ton per harinya. "Tetapi, sejauh ini, kami belum menemukan kasus (beras plastik)," ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Subang Hidayah menyebutkan, ada empat pasar tradisional di wilayah Pantai Utara yang rawan disusupi para penyusup beras plastik. "Sebab, aktivitas jual-beri beras di Pantura tinggi," ujar Hidayah.

Ia menyebutkan keempat pasar tradisional di Pantura yang rawan disusupi beras plastik tersebut yakni pasar Sukamandi, Ciasem, Pamanukan, dan Pusakanagara. Tetapi, Hidayah juga memastikan, sejauh hasil operasi mendadak pihaknya ke-31 pasar tradisional yang ada di seluruh wilayah Subang, belum ditemukan satu pun yang terkait dengan kasus beras plastik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Purwakarta, Bupati Dedi Mulyadi mengerahkan kepala desa untuk mengambil sampel beras di setiap pedagang. "Jika hasil pemeriksaan sampel di laboratorium mengindikasikan ada penjual mencapur berasnya dengan beras plastik, pasti kami pidanakan," kata Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, kepada Tempo, Jumat sore, 22 Mei 2015.

Dedi juga memerintahkan para kepala desa menginventarisasi data seluruh pedagang beras. "Setiap pedagang harus diketahui nama dan alamat lengkapnya," ujarnya. Sehingga, jika ditemukan adanya kasus beras plastik langsung diketahui.

Menurut Dedi, terungkapnya kasus peredaran beras plastik di Bekasi dan Karawang telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat Purwakarta mengingat kedudukan geografis Purwakarta dengan Karawang dan Bekasi adalah tetangga dekat. "Masyarakat khawatir beras plastik masuk ke pasar atau menyusup ke pedagang beras di Purwakarta," kata Dedi.

NANANG SUTISNA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

32 hari lalu

Kutu Beras. pestwiki.com
Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

Kutu beras biasa ditemukan pada tanaman di ladang sebelum panen, namun biasanya baru terlihat beberapa waktu kemudian, setelah pengolahan.


Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

13 Oktober 2023

Kapolri: Tak Ada Senyawa Plastik dalam 'Beras Plastik'
Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

Slamet Budijanto mengatakan informasi beras plastik yang beredar di masyarakat dan menjadi perbincangan banyak orang adalah hoax.


Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

11 Oktober 2023

Biji plastik di temukan warga penerima bantuan pangan non-tunai (BPNT) di Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat, bahkan hal yang sama juga kembali dilaporkan keluarga penerima manfaat di Kecamatan Cilaku. ANTARA/Ahmad Fikri
Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.


Resep Ikan Bakar Etong Khas Subang yang Mudah dan Praktis

20 Juli 2023

Ikan Etong Bakar.
Resep Ikan Bakar Etong Khas Subang yang Mudah dan Praktis

Masakan khas asal Subang, Jawa Barat ini diolah dengan memanggang Ikan di atas bara api atau gril.


Rekomendasi Kuliner Khas Subang, Cita Rasa Unik

11 Juli 2023

Tape ketan hitam. flickr.com
Rekomendasi Kuliner Khas Subang, Cita Rasa Unik

Kuliner Subang menawarkan cita rasa yang khas, bahan-bahan segar, dan hidangan yang lezat. Cocok saat menemani liburan sekolah Anda sekeluarga.


9 Pemandian Air Panas di Bandung dan Sekitarnya ini Nyaman Banget untuk Relaksasi

19 Maret 2023

Pengunjung menikmati suasana pemandian air panas di Sari Ater Resort, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu,25 November 2020. Pemerintah Jawa Barat bersama PTPN VIII akan mengembangkan proyek kawasan Ciater Agrotourism sebagai bagian proyek investasi pendukung kawasan Rebana di Jawa Barat yang mengandalkan potensi ekowisata seperti hamparan kebun teh, pemandian air panas, paralayang dan wisata air terjun. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
9 Pemandian Air Panas di Bandung dan Sekitarnya ini Nyaman Banget untuk Relaksasi

Pemandian air panas bisa menjadi salah satu tempat untuk relaksasi, salah satunya pergi ke tempat pemandian di Bandung.


Kasus Ibu Hamil Meninggal, Ombudsman Jabar Minta Subang Benahi Layanan Kesehatan

8 Maret 2023

Ilustrasi wanita/ibu hamil dan sayuran, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah
Kasus Ibu Hamil Meninggal, Ombudsman Jabar Minta Subang Benahi Layanan Kesehatan

Kasus kematian ibu hamil yang ditolak dirawat di RSUD Subang jadi pelajaran untuk perbaikan pelayanan kesehatan di Subang.


Kemenkes Bakal Koordinasi dengan Dinkes Subang soal Kematian Ibu Hamil

8 Maret 2023

Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Kementerian Kesehatan.
Kemenkes Bakal Koordinasi dengan Dinkes Subang soal Kematian Ibu Hamil

Kemenkes, kata Nadia, baru mendapatkan laporan kasus ini ketika telah ramai diperbincangkan di media sosial.


Kisah Meninggalnya Kurnaesih Viral, Ini Kata Suaminya

8 Maret 2023

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi saat menemui Juju Junaedi, suami almarhum Kurnaesih (39), ibu hamil yang dikabarkan meninggal dunia setelah ditolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Kabupaten Subang, di Subang, Rabu (8/3/2023). (FOTO ANTARA/Dok Dedi Mulyadi)
Kisah Meninggalnya Kurnaesih Viral, Ini Kata Suaminya

Suami Kurnaesih bingung kisah kematian istrinya viral. Dia mengaku tak pernah melapor ke pihak mana pun.


Kuliner Khas Subang yang Sayang Kalau Anda Lewatkan

3 Oktober 2022

Oncom. Tokopedia.com
Kuliner Khas Subang yang Sayang Kalau Anda Lewatkan

Subang terkenal dengan destinasi wisata alam yang dimilikinya, seeprti Tangkuban Parahu dan Ciater. Namun, tahukah Anda bahwa Subang tidak hanya terkenal akan wisatanya, tetapi juga oleh kuliner khas yang dimilikinya.