TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengatakan akan ada 50 perwakilan dari mahasiswa yang akan diterima oleh pihak Istana Negara. Kedatangan mahasiswa dibagi dua gelombang. "Ke-50 mahasiswa tersebut nanti akan diterima di Bina Graha," kata Unggung di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis, 21 Mei 2015.
Unggung menambahkan, untuk gelombang pertama akan ada 20 mahasiswa yang ditemui oleh pihak Istana Negara. Sedangkan untuk gelombang berikutnya berjumlah 30 orang. Kapolda berharap pertemuan antara mahasiswa dan pihak Istana membuat masalah yang dituntut menjadi jelas.
Sehingga, kata Unggung, mahasiswa tak jadi menginap di depan Istana Negara. Mereka segera balik ke rumah masing-masing sehabis berdialog dengan pihak Istana. "Kami sudah memfasilitasi mereka untuk bertemu dengan pihak Istana."
Baca: Hadang Jokowi di Pabrik Gula, Mahasiswa PMII Diseret Polisi
Aksi mahasiswa dari berbagai universitas mendatangi Istana. Mereka menggunakan jas almamater. Beberapa mahasiswa menggunakan ikat kepala. Mereka membentangkan spanduk dengan tulisan yang mengkritik kebijakan Jokowi ihwal penetapan harga BBM.
Setelah melakukan long march dari Patung Kuda Arjuna Wiwaha hingga Istana Negara, mereka kemudian berorasi secara bergantian. Sebelumnya koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia, Ahmad Khairudin Syam, mengatakan akan bermalam di depan Istana Negara jika tak ada perwakilan Istana yang mau menemui mahasiswa.
GANGSAR PARIKESIT
Berita Menarik:
Tak Ada Ambulans, Ibu Hamil di Banyuwangi Diangkut Truk
Pilkades di Garut Jadi Ajang Perjudian
Napi Ini Santai Kabur dari Pintu Gerbang Rutan
Duh, Siswa SD Ini Berjalan Kaki 25 Km demi Ujian Nasional