Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Kesalahan Orang Saat Melihat Korban Kecelakaan

image-gnews
Masyarakat mendatangi dan melihat lokasi terjadinya tabrakan maut mobil Xenia, yang menewaskan sembilan orang dan melukai emapat orang lainnya, di halte Tugu Tani, Jakarta,  (23/1). TEMPO/Aditia Noviansyah
Masyarakat mendatangi dan melihat lokasi terjadinya tabrakan maut mobil Xenia, yang menewaskan sembilan orang dan melukai emapat orang lainnya, di halte Tugu Tani, Jakarta, (23/1). TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Perawat Pro Emergency Rokhmad Tryanto mengatakan masih banyak kesalahan yang dilakukan orang saat menjadi orang pertama yang melihat ada korban dalam sebuah kecelakaan. “Salah satu alasan terjadinya kecacatan dan kematian itu karena tidak memberikan atau salah memberikan pertolongan pertama,” katanya di Hotel Aston, Yogyakarta Rabu 20 Mei 2015.

Rokhmad memperlihatkan video kasus tabrakan Tugu Tani yang terjadi pada Januari 2012. Pada kecelakaan itu, ada delapan orang tewas di tempat kejadian setelah tertabrak mobil. Dalam video amatir itu terlihat ada banyak orang yang hanya melihat kondisi para korban yang beberapa di antaranya berlumuran darah.

Ada pula orang yang melihat kondisi korban dalam kondisi telungkup yang terluka dan mengeluarkan darah di bagian leher. Cara orang itu melihat kondisi korban adalah dengan membalikkan badan korban pada posisi terlentang untuk melihat wajahnya lalu mengembalikannya lagi ke posisi ketungkup.

“Tidak bisa korban dibolak-balik seperti sedang menggoreng seperti itu bisa saja posisi itu yang membuat kondisi korban lebih parah,” kata Rokhmad.

Rokhmad mengatakan walau si korban kecelakaan terlihat berdarah, masih ada kemungkinan ia selamat bila diberikan pertolongan pertama. Kesalahan lain yang terlihat dalam video itu, kata Rokhmad, adalah tidak adanya orang yang segera menelepon ambulans, pemadam kebakaran.

Kesalahan lain yang kerap dilakukan orang yang melihat kecelakaan itu, dari pengalaman Rokhmad, adalah mereka lebih fokus pada darah yang tercecer dibandingkan kondisi kehidupan korban itu. “Bahkan ada pula orang yang justru menutupi korban yang berdarah-darah dengan koran dibanding memeriksa kondisi korban lebih dahulu,” kata Rokhmad.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dokter Pro Emergency, Aji Andhika membenarkan hal itu. Aji mengatakan kurangnya pengetahuan para orang yang berada di lokasi dalam memberikan pertolongan pertama menjadi alasan terbesar korban tidak bisa tertolong dan akhirnya meninggal. “Hanya 2-3 dari 10 orang yang tahu bagaimana cara memberikan pertolongan pertama,” kata Aji.

Selain itu, ketidaktahuan masyarakat tentang nomor telepon penting seperti pemadam kebakaran, ambulans, dan polisi juga alasan lain korban tidak tertolong lantaran terlambat mendapatkan penanganan. “Masalah telepon ini memang terjadi karena nomor telepon untuk polisi, ambulan dan pemadam kebakaran berbeda dan susah dihafalkan masyarakat,” katanya.

Ia menyarankan pemerintah bisa memberikan satu nomor saja untuk menghadapi kondisi gawat darurat untuk memanggil pemadam kebakaran, ambulans, dan polisi sekaligus.

MITRA TARIGAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal, Sandiaga Uno Kirim Staf Ahli Manajemen Krisis

8 Mei 2023

Sandiaga Uno beri pernyataan soal gabung dengan PPP paskamundur dari Partai Gerindra saat di Balai Kota Solo, Sabtu, 29 April 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal, Sandiaga Uno Kirim Staf Ahli Manajemen Krisis

Menteri Sandiaga Uno menerjunkan staf ahli untuk berkoordinasi dengan pihak terkait jatuhnya bus pariwisata ke jurang di Guci, Tegal.


Kecelakaan di Tol Saat Mudik Lebaran, Ini Aturan Negara Soal Waktu Istirahat Sopir Berikut Jerat Pidananya

20 April 2023

Petugas mengevakuasi bus pariwisata dan truk yang terlibat kecelakaan di Tol Dupak - Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 5 Maret 2022. Kecelakaan antara bus pariwisata bernopol D 7610 AT yang memuat rombongan peziarah dengan truk 'Colt Diesel' nomor polisi W 9948 Z itu diduga disebabkan salah satu penumpang bus merebut kendali kemudi dari sopir bus dan menabrak truk 'Colt Diesel' dari arah berlawanan. Dalam kecelakaan itu sopir truk dan kernetnya meninggal dunia di lokasi kecelakaan. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Kecelakaan di Tol Saat Mudik Lebaran, Ini Aturan Negara Soal Waktu Istirahat Sopir Berikut Jerat Pidananya

Untuk mencegah kecelakaan saat Mudik lebaran, sopir harus cukup istirahat sesuai aturan negara berikut ini.


Ini Muatan KM Sinar Bangun Saat Tenggelam

25 Juni 2018

Tim SAR gabungan mengangkat perlengkapan selam saat pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Minggu, 24 Juni 2018. Hingga hari ketujuh pasca-tenggelamnya KM Sinar Bangun, tim SAR terus mencari korban. ANTARA/Irsan Mulyadi
Ini Muatan KM Sinar Bangun Saat Tenggelam

Polisi sebut jumlah penumpang KM Sinar Bangun sebanyak 150 orang dan 70 sepeda motor


TNI Akan Pastikan Lokasi Karam KM Sinar Bangun

25 Juni 2018

Tim SAR gabungan mengangkat perlengkapan selam saat pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Minggu, 24 Juni 2018. Bangkai KM Sinar Bangun ditemukan di kedalaman 450 meter di Danau Toba. ANTARA/Irsan Mulyadi
TNI Akan Pastikan Lokasi Karam KM Sinar Bangun

Tim gabungan tengah mempersiapkan cara mengangkat bangkai KM Sinar Bangun dan mengevakuasi korban.


Polisi Tetapkan Empat Tersangka Tenggelamnya KM Sinar Bangun

25 Juni 2018

Keluarga penumpang KM Sinar Bangun dan warga menyalakan lilin di dermaga Pelabuhan Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Minggu, 24 Juni 2018. Kapal berkapasitas maksimal sekitar 40 orang itu membawa 211 penumpang saat tenggelam. ANTARA/Irsan Mulyadi
Polisi Tetapkan Empat Tersangka Tenggelamnya KM Sinar Bangun

Tiga petugas perhubungan diduga lalai sehingga membiarkan KM Sinar Bangun berlayar


Data Sementara, Penumpang KM Sinar Bangun Diduga 206 Orang

21 Juni 2018

Keluarga penumpang menangis saat menyaksikan proses pencarian penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Selasa, 19 Juni 2018. Kerabat penumpang KM Sinar Bangun mulai mendatangi posko di Pelabuhan Tigaras, Danau Toba. ANTARA/Irsan Mulyadi
Data Sementara, Penumpang KM Sinar Bangun Diduga 206 Orang

Sebanyak 184 korban tenggelamnya KM Sinar Bangun belum ditemukan.


Komunitas Kayak Bantu Cari Korban KM Sinar Bangun

21 Juni 2018

Personel BNPB melakukan pencarian korban KM Sinar Bangun, yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu, 20 Juni 2018. Kedalaman di lokasi kejadian tenggelamnya kapal tersebut mencapai 300-500 meter. ANTARA/Irsan Mulyadi
Komunitas Kayak Bantu Cari Korban KM Sinar Bangun

10 pengayuh perahu Kayak susuri korban KM Sinar Bangun di Danau Toba


Bangkai KM Sinar Bangun Diprediksi di Kedalaman 460 Meter

21 Juni 2018

Personel kepolisian berbincang dengan nelayan saat melakukan proses pencarian korban KM Sinar Bangun, yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu, 20 Juni 2018. Sebanyak 171 penumpang lain masih dalam proses pencarian. ANTARA/Irsan Mulyadi
Bangkai KM Sinar Bangun Diprediksi di Kedalaman 460 Meter

Kemampuan jelajah alat tim gabungan pencari korban KM Sinar Bangun hanya 350 meter.


KM Sinar Bangun Tenggelam, Seluruh Camat Diminta Sisir Danau Toba

21 Juni 2018

Anggota keluarga penumpang KM Sinar Bangun melihat daftar nama penumpang yang hilang di posko Pelabuhan Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Selasa, 19 Juni 2018. KM Sinar Bangun mengangkut 128 penumpang saat tenggelam di Danau Toba pada Senin, 18 Juni 2018. ANTARA/Irsan Mulyadi
KM Sinar Bangun Tenggelam, Seluruh Camat Diminta Sisir Danau Toba

Tiga jenazah korban KM Sinar Bangun ditemukan mengapung di pinggir Danau Toba


Dua Korban KM Sinar Bangun Ditemukan Meninggal

20 Juni 2018

Petugas gabungan mengangkat kantong berisi jenazah korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, di posko Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu 20 Juni 2018. Hingga saat ini, sebanyak 18 penumpang selamat, dua penumpang tewas dan 160 penumpang lainnya masih dalam proses pencarian. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
Dua Korban KM Sinar Bangun Ditemukan Meninggal

Total korban tenggelamnya KM Sinar Bangun yang ditemukan menjadi 21 orang