TEMPO.CO,Luwu - Puluhan siswa berbaju merah-putih melewati jalan tanah sebagai jalur memutar untuk menuju sekolah dasar di Kabupaten Buton, Sulawesi Selatan. Jalan itu dilewati setelah material longsor menutupi badan jalan di wilayah Desa Pangi, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, sejak dua hari lalu. "Anak-anak itu berjalan kaki sejauh 25 kilometer menuju sekolah," kata Kepala Desa Pangi, Muhktar, 20 Mei 2015.
Dia menjelaskan, di Desa Pangi tidak ada SD. Siswa yang berdomisili di desa itu harus ke Kecamatan Bupon. Sebelum jalan rusak, jarak yang ditempuh tidak sejauh itu. Apalagi mereka bisa menumpang angkutan atau mobil yang lewat di jalan.
Namun, setelah jalan terisolasi, medan yang ditempuh lebih berat dan tak ada lagi mobil yang lewat. "Mereka berangkat dengan berjalan kaki tanpa pengawasan orang dewasa. Medan yang ditempuh pun cukup berat," ujar Muhktar.
Dia pun berharap pemerintah segera memperbaiki jalan yang tertimbun itu. "Kami hanya ingin akses ke desa kembali normal dan anak-anak bisa kembali sekolah dengan aman."
Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Luwu, Ridwan Tumbaklolo, meminta masyarakat di Desa Pangi bersabar. Sebab, anggaran untuk perbaikan jalan di desa itu belum cair. Perbaikan jalan akan dilakukan jika anggarannya sudah ada. "Kalau dananya sudah cair, kami langsung action," kata dia.
Di Gorontalo, enam SD di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, digabung di SD Negeri Dua Telaga untuk melaksanakan ujian nasional. Hal itu lantaran dua sekolah berada di wilayah terpencil, yakni SD Negeri XI Dulamayo Utara dan SD Negeri XII Dulamayo Barat. Jaraknya bisa mencapai puluhan kilometer. Ada 181 siswa yang mengikuti ujian nasional dari dua sekolah tersebut.
Kepala SD Negeri Dua Telaga, Walfin Tuna, mengatakan pelaksanaan ujian nasional dari beberapa sekolah dimaksudkan untuk memudahkan siswa dan pendistribusian naskah. "Mereka bisa lebih maksimal mengerjakan ujian, tak perlu menempuh perjalanan jauh," katanya.
HASWADI | ANTARA
Berita Menarik:
Pilkades di Garut Jadi Ajang Perjudian
Napi Ini Santai Kabur dari Pintu Gerbang Rutan
Guru Cantik Bergaji Seharga 5 Gorengan Juga Jago Merias