TEMPO.CO , Makassar : Semua sekolah di Makassar akan menerapkan Jaringan Informasi Bersama Antarsekolah (Jibas). Sistem informasi ini akan terhubung melalui komputer sekolah dengan memanfaatkan jaringan Internet, "Sehingga bisa diketahui anak yang berprestasi, jumlah siswa, dan infrastruktur yang dimiliki sekolah di Makassar," kata pengembang sistem Jibas, Ashari Nur, Rabu 20 Mei 2015.
Menurut Ashari, semua data siswa akan dimasukkan ke dalam sistem Jibas, termasuk murid yang pindah, meninggal, dan data kepegawaian dan informasi tentang sekolah lainnya. "Semua kebutuhan sekolah bisa diketahui dalam sistem ini," katanya.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan "Danny" Pomanto menanggapi positif pemasangan sistem Jibas di sekolah. Ia meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Makassar untuk segera melakukan koordinasi dan mempersiapkan pemasangannya.
Menurut Danny, sistem ini sejalan dengan programnya untuk merevolusi pendidikan di Makassar. "Kita bisa mengindentifikasi anak yang baik dan buruk. Nanti ini akan dikombinasikan dengan smart card. Kita bisa lihat mereka yang akan mendapat beasiswa dan langsung dikirim melalui smart card," kata dia.
Kepala Seksi Pelayanan Media Publik Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Makassar Muhammad Hamsah mengatakan Dinas Informasi siap membantu mensinergikan sistem ini ke dalam ruang operasi informasi pemerintah kota, karena proyek ini lebih banyak ditangani oleh Dinas Pendidikan. "Kami hanya membantu," kata Hamsah.
Menurut dia, Jibas adalah aplikasi yang bisa digunakan walaupun Internet tidak berfungsi, karena cukup diinstal di komputer. Dengan sistem ini, guru dan orang tua murid lebih mudah memantau siswa. "Misalnya rapor dan pungutan yang dibebankan ke siswa. Jadi tidak ada lagi pungutan liar," kata Hamsah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Alimuddin Tarawe mengatakan masih akan mengkaji efektivitas sistem ini, karena Dinas Pendidikan harus mengetahui kebutuhan setiap sekolah. "Sebagai pelaksana kami masih butuh telaah," kata Alimuddin.
Dia mengatakan, dalam pengawasan sekolah dan siswa, Dinas Pendidikan Kota Makassar masih lebih memilih terjun langsung ke lapangan dan melihat langsung kondisi sekolah dan siswa. "Jadi tidak ada yang bisa bohong," kata Alimuddin.
Dia menambahkan, sistem pengawasan di sekolah juga harus bisa terintegrasi dengan sistem smart card agar semua data dan informasi bisa dirangkum dalam satu pintu. "Untuk dana yang dibutuhkan belum dibahas, karena sistem ini masih perlu diuji," kata Alimuddin.
MUHAMMAD YUNUS